Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Hellycopter

BAB I. PENDAHULUAN

Sebenarnya, perjalanan Helikopter menjadi bentuk yang dikenal pada saat ini memakan kurun waktu yang cukup panjang. Dalam perjalanannya, juga melibatkan perkembangan teknologi dan juga para penemu serta pengembang helikopter.

Helikopter pertama yang menerbangkan manusia adalah Helikopter Breguet - Richet, tahun 1907. Heli ini terbang di Douai, Perancis pada 29 September 1907. Helikopter ini masih memperoleh bantuan dari empat orang yang memegangi keempat kakinya. Upaya ini tidak memperoleh catatan baik sebagai helikopter pertama yang terbang bebas.

Walaupun demikian, helikopter ini membuktikan keberhasilan teori terbang vertikal yang saat itu masih dianggap sebagai teori. Ini merupakan mesin pertama yang bisa terbang dengan sendirinya membawa seorang pilot secara vertikal sebagai akibat daya angkat sayap putarnya. Heli ini menggunakan mesin Antoinette berkekuatan 50 hp.
Terbang heli sesungguhnya dilakukan oleh Paul Cornu menggunakan heli bermesin ganda Antoinette 24 hp di Lisieux, Perancis pada 13 November 1907. Penerbangan berlangsung 20 detik hingga ketinggian 0,3 Meter. Sedangkan Helikopter berjenis Gyroplane pertama

2.3.    Penemuan Helikopter                   
          Sebenarnya, perjalanan helikopter menjadi bentuk yang dikenal pada saat ini memakan kurun waktu yang cukup panjang. Dalam perjalanannya, juga melibatkan perkembangan teknologi dan juga para penemu serta pengembang helikoter. Helikopter pertama yang menerbangkan manusia adalah Helikopter Breguet-Richet, tahun 1907. Heli ini terbang di Douai, Perancis pada 29 September 1907. 

Helikopter ini masih memperoleh bantuan dari empat orang yang memegangi keempat kakinya. Upaya ini tidak memperoleh catatan baik sebagai helikopter pertama yang terbang bebas. Walaupun demikian, helikopter ini membuktikan keberhasilan teori terbang vertikal yang saat itu masih dianggap sebagai teori. 

Ini merupakan mesin pertama yang bisa terbang dengan sendirinya membawa seorang pilot secara vertikal sebagai akibat daya angkat sayap putarnya. Heli ini menggunakan mesin Antoinette berkekuatan 50 hp. Terbang heli sesungguhnya dilakukan oleh Paul Cornu menggunakan heli bermesin ganda Antoinette 24 hp di Lisieux, Perancis pada 13 November 1907. 

Penerbangan berlangsung 20 detik hingga ketinggian 0,3 Meter. Sedangkan Helikopter berjenis Gyroplane pertama diraih oleh C4 Autogiro buatan Juan de la Cierva. Autogiro terbang pertama pada 9 Januari 1923. Rahasia sukses pada pengadopsian sistem flapping hinges joint the blades to the rotor head. 

Sementara helikopter yang sukses terbang pertama dilakukan oleh jenis Fock Wulf FW-61 berotor ganda yang didesain oleh (Professor Heinrich Focke pada tahun 1933-1934).

Helikopter ini melakukan terbang perdananya pada 26 Juni 1936 dan ditenagai oleh mesin Siemens-Halske Sh 14A bertenaga 160 hp. Heli ini diterbangkan oleh Ewald Rohlfs. Heli ini mencatat rekor terbang sejauh 122,35 km dan lama terbang satu jam 20 menit 49 detik. 

Pada waktu lain ia terbang hingga ketinggian 3427 meter dan rekor kecepatan 122 km/jam. Pionir pengembang teknologi Helikopter Leonardo da Vinci (1452-1519) Leonardo da Vinci sebenarnya mengembangkan konsep terbang vertikal yang sebelumnya merupakan mainan anak-anak dari dataran Cina, tidak jelas sebenarnya sejak kapan mainan anak-anak ini dikembangkan disana dan siapa inisiatornya atau penemunya. Pada tahun 1483 Leonardo da Vinci mengembangkan konsep sekrup terbang.

Sir George Cayley dikenal sebagai insinyur dan inovator dalam navigasi udara dan aerodinamika. Salah satu yang dikenalkannya adalah istilah angle of attack dalam dunia penerbangan. Dalam sejarah, dia merupakan sosok yang mengembangkan pesawat sayap tetap dan pesawat layang atau glider namun demikian dia mengembangkan sayap putar atau helikopter. Helikopter yang diperkenalkannya merupakan kompilasi dari bahan kayu, bulu, gabus dan kawat.

Pada 1842, Cayley mendesain helikopter lebih baik , khususnya ketika mengetahui bahwa putaran baling-baling dapat menimbulkan petaka sehingga memerlukan penangkalnya. Teori penangkal ini juga dikemukakan olehnya. Agar bisa terbang, helikpter ini menempatkan dua rotor yang bergerak berlawanan arah. Meski helikopter rancangannya belum berwujud dengan helikopter yang mengudara, konsep helikopternya dipakai oleh Kamov dari Rusia dan Focke dari Jerman (Sir Goerge Cayley 1773-1857).

Zhukovsky mengawali karier di dunia penerbangan dengan menekuni matematika, hidrodinamika dan aerodinamika. Zhukovsky kemudian menemukan terowongan angin pertama di dunia untuk menguji teknologi aerodinamika. Terjun dalam pengembangan helikopter pada tahun 1910 dan pada Perang Dunia I mengembangkan banyak pesawat terbang dan helikopter (Nikolai Egorovich Zhikovsky 1847-1921).

Cierva mengembangkan helikopter setelah pesawat pembom bersayap ganda buatannya jatuh pada tahun 1919, alasannya adalah kestabilan helikopter dianggapnya lebih tinggi. Dalam membangun rancangan helikopternya, Cierva mengabaikan berbagai teori yang berkembang sebelumnya, dengan menggunakan rancangan-rancangan baru buatannya yang didasarkan pada teori yang dikembangkannya lewat berbagai eksperimen. 

Hasinya adalah Autogiro yang merupakan konsep pesawat gado-gado antara pesawat terbang umumnya sehingga bisa melakukan terbang landas secara vertikal, yang setengah pesawat terbang dan setengah helikopter. Autogiro Cierva terbang pada 1923. Lima tahun kemudian Cierva melakukan penerbangan keliling Eropa dengan Autogiro sejauh lebih dari 5000 km seraya berpromosi. 

Upayanya tidak sia-sia karena Autogiro rancangannya banyak diminati sejumlah industri di Eropa. Cierva meninggal dalam kecelakaan Autogiro di Croydon pada tahun 1936 (Juan de la Cierva (1895-1936).

Sikorsky menaruh minat pada penerbangan dengan merancang berbagai pesawat model di antaranya berupa helikopter sejak usia dini. Pada awalnya dia masuk Naval Academy di St. Petersburgyang kemudian mengundurkan diri dan pergi ke Paris untuk mendalami ilmu teknik dan penerbangan. 

Setelah dari Paris, dia kembali ke Kiev, Ukraina dan mengembangkan helikopter namun gagal. Revolusi Bolshevik memaksa Sikorsky hijrah ke Paris dan selanjutnya menetap di Amerika Serikat (Igor Ivanovich Sikorsky (1889-1972).

Pada tahun 1939 dia menerbangkan helikopter pertamanya VS-300 dan selama pengembangannya, helikopternya mencatat berbagai rekor penerbangan. Sampai memasuki abad ke-21 ada sekitar 40.000 helikopter buatan Sikorsky terbang diberbagai belahan dunia ini.

Seperti halnya Sikorsky, Mil menaruh minat pada penerbangan diusia dini. Dia memenangkan kompetisi pesawat model pada usia 12 tahun. Ia kemudian masuk ke Insitut Aviasi di Novocherkassk, Uni Soviet dan mengembangkan autogiro pertamanya dengan pengawasan dan bimbingan Kamov dan Skrzhinsky. 

Setelah lulus pada 1931, dia masuk ke pusat aerodinamika Rusia TsAGI, dan disinilah melakukan penelitian pada aerodinamika helikopter dengan penekanan pada stabilitas dan desain rotor (Sikorsky S-76C milik LG Electronics, Korea Selatan Mikhail Mil 1909-1970).

Pada tahun 1947, Mil diangkat menjadi kepala desain helikopter yang baru dan memunculkan helikopter GM-1 yang dikenal menjadi Mi-1 Hare. Sukses Hare menuntun pengembangan helikopter selanjutnya yang sangat terkenal seperti Mi-4, Mil Mi-6 Hook, hingga Mi-8 dan Mi-17 yang terkenal, serta heli serang-angkut Mi-24.

Yum Soemarsono dikenal sebagai bapak helikopter Indonesia. Berbeda dengan penemu dan pengembang helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi. Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi (Yum Soemarsono 1916-1999).
Pengintaian dan pengawasan wilayah

Mobilisasi pasukan

Penyerangan

Gambar RAH-66 Comanche

Gambar UH-60L Black Hawk

Gambar Skorsky S-65
                   Gambar Bell 206

Gambar Bell Textron 206B-3 JetRanger III

Gambar Westland Lynx


Pengiriman bantuan ke manusiaan
Penyelamatan/Evakuasi korban

Gambar CH-47 Chinook

  1. Main rotor & Drive Shaft merupakan baling-baling penggerak utama dan poros kendali dari sebuah helikopter yang terletak di bagian atas. Putaran baling-baling dari Main rotor akan menghasilkan tenaga untuk mengangkat dan menjalankan helikopter.
  1. Cockpit merupakan kabin awak/pilot yang terletak di bagian paling depan dari sebuah helikopter untuk mengendalikan/mengoperasikan helikopter.
  1. Landing Skids merupakan bagian bawah helikopter untuk menyangga kedudukan helikopter ketika berada di landasan.
  1. Engine, Transmision, Fuel merupakan komponen utama dari sebuah helikopter yang berfungsi menggerakkan semua mekanik yang ada dan tentunya memerlukan bahan bakar untuk menjalankan mesin yang disuplai dari tangki bahan bakar yang berada di bawah bagian belakang dari badan utama helikopter
  1. Tail Boom merupakan tuas yang terletak di belakang badan utama helikopter yang berfungsi untuk menstabilkan gerak/manuver helikopter.
  1. Tail Rotor merupakan baling-baling ekor yang berfungsi untuk meredam efek putaran yang dihasilkan oleh rotor utama agar badan helikopter tidak berputar dalam arah kebalikan (counter-rotating).


diraih oleh C4 Autogiro buatan Juan de la Cierva. Autogiro terbang pertama pada 9 Januari 1923. Rahasia sukses pada pengadopsian sistem flapping hinges joint the blades to the rotor head. 

Sementara helikopter yang sukses terbang pertama dilakukan oleh jenis Fock Wulf FW-61 berotor ganda yang didesain oleh Professor Heinrich Focke pada tahun 1933-1934. 

Helikopter ini melakukan terbang perdananya pada 26 Juni 1936 dan ditenagai oleh mesin Siemens-Halske Sh 14A bertenaga 160 hp. Heli ini diterbangkan oleh Ewald Rohlfs. Heli ini mencatat rekor terbang sejauh 122,35 km dan lama terbang satu jam 20 menit 49 detik. Pada waktu lain ia terbang hingga ketinggian 3427 meter dan rekor kecepatan 122 km/jam.


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.    Sejarah Hellycopter
Helikopter pertama rancangannya adalah RI-H yang selesai pada tahun 1948 namun tidak sempat diterbangkannya karena lokasi pembuatannya di Gunung Lawu dibom Belanda pada saat Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Heli kedua adalah YSH yang dirancang bersama Soeharto dan Hatmidji, selesai pada tahun 1950 dan melayang setinggi 10 cm di lapangan Sekip Yogyakarta. Sementara Helikopter ketiga adalah Seomarcopter yang berhasil terbang ketinggian 3 meter sejauh 50 meter dengan mesin berdaya 60 hp pada 1954. Helikopter kepik yang ironisnya mengalami kecelakaan dan menyebabkan kehilangan tangan kirinya dan sekaligus menewaskan asistennya, Dali. Nama kepik sendiri adalah nama pemberian presiden Republik Indonesia pertama Soekarno.

Kehilangan tangan kirinya membuatnya menemukan suatu alat yang dinamakan throttle collective device untuk mengganti tangan kirinya yang putus, sehingga penerbang cacat masih mampu menerbangkan helikopter. Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memutar collective, salah satu kemudi yang terletak pada sisi kiri penerbang. Semula hanya didesain untuk helikopter jenis Hiller, namun kemudian dikembangkannya untuk dipakai pada helikopter Bell 47G dan Bell 47J2A, hadiah dari Solichin GP. Meski alat ini kemudian diminati oleh pabrik helikopter Bell di Amerika Serikat, tidak ada kejelasan selanjutnya mengenai pengembangan alat ini dan sekaligus juga hak patennya. Beliau meninggal pada 5 Maret 1999.

2.2.    Klasifikasi Helicopter
Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin. Helikopter merupakan pesawat udara yang mengangkat dan terdorong oleh satu atau lebih rotor (propeller) horizontal besar. Helikopter diklasifikasikan sebagai pesawat bersayap putar untuk membedakannya dari pesawat bersayap tetap biasa lainnya. Kata helikopter berasal dari bahasa Yunani helix (spiral) dan pteron (sayap). Helikopter yang dijalankan oleh mesin diciptakan oleh penemu Slovakia Jan Bahyl.
Dibandingkan dengan pesawat bersayap tetap , helikopter lebih kompleks dan lebih mahal untuk dibeli dan dioperasikan, lumayan lambat, memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang terbatas. Sedangkan keuntungannya adalah gerakannya; helikopter mampu terbang di tempat, mundur, dan lepas landas dan mendarat secara vertikal. Terbatas dalam fasilitas penambahan bahan bakar dan beban/ketinggian, helikopter dapat terbang ke lokasi mana pun, dan darat di mana pun dengan lapangan sebesar rotor dan setengah diameter. Landasan helikopter disebut helipad

BAB III. PEMBAHASAN

3.1.       PENGERTIAN DAN FUNGSI HELIKOPTER
Helikopter merupakan alat transportasi yang digerakan oleh rotor dan memiliki kemampuan mendarat dan terbang secara vertikal. Helikopter juga bisa bergerak maju dan mundur di udara, selain itu helikopter memiliki kemampuan mengapung di udara. Karena kemampuannya ini helikopter banyak di manfaatkan untuk berbagai kepentingan.

Helikopter mendapatkan daya untuk bergerak dari rotor yang berputar. Rotor helikopter memiliki bentuk aerofoil yang bentuknya mirip dengan sayap pada pesawat terbang. Saat rotor berputar udara akan bergerak pada permukaan atas rotor dan mengakibatkan tekanan diatas permukaan rotor lebih rendah dari permukaan dibawah rotor sehingga helikopter terangkat keatas.
Helikopter digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:

1.  Keperluan Militer
2.  Keperluan Riset
3. Keperluan Kepolisian
4. Keperluan Kemanusiaan dan Penyelamatan (SAR

3.2.       KOMPONEN HELICOPTER
Bagian-bagian Helikopter

3.3.       MEKANISME KERJA HELICOPTER
Helikopter dapat terbang dikarenakan gaya angkat yang dihasilkan dari perputaran baling-baling pada rotornya (mesin pemutar baling-baling yang terdapat diatas helikopter). Baling - baling tersebut mengalirkan aliran udara dari atas ke bawah. Aliran udara tersebut sangat deras sehingga mampu mengangkat helikopter yang berbobot belasan ton.

          Jika pada pesawat terbang gaya angkat dihasilkan dari aliran udara yang melewati sayapnya, maka pada helikopter, fungsi sayap tersebut diganti dengan baling - baling yang berputar. Untuk mendapatkan gaya angkat, baling-baling rotor harus diarahkan pada posisi tertentu sehingga dapat membentuk sudut datang yang besar.

          Penampang baling – baling lebih lebar di bagian atasnya, dengan bentuk seperti itu, udara yang melewati bagian atas baling - baling akan lebih cepat daripada di bagian bawah, tetapi tekanannya kecil, dan sebaliknya, udara yang mengalir di bagian bawah baling-baling memiliki kecepatan yang lebih kecil, tetapi tekanannya lebih besar, aliran udara yang terjadi pada tiap baling-baling menyebabkan terjadinya gaya angkat kecil, tetapi dengan perputaran baling-baling yang sangat cepat akan membentuk suatu permukaan yang rata dan udara yang menekannya ke atas menimbukan tekanan besar yang akhirnya menghasilkan gaya angkat yang besar pula.

          Daya angkat (lift) yang ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel of attack) dan kecepatan baling-baling saat berputar.

          Perputaran yang terjadi pada baling-baling akan menimbulkan tenaga putar (torque) pada badan helikopter, harus ada “penahan” agar badan helikopter tidak ikut berputar. Oleh karena itu harus ada Anti Torque yang berguna untuk menghilangkan atau menangkal efek putaran tersebut, gaya putarnya harus berlawanan dengan arah gaya putar baling2 pada rotor utama. Jika gaya putar baling-baling utama menghasilkan gaya putar ke kanan, maka Anti Torque harus menghasilkan gaya ke kiri, begitu juga sebaliknya.

          Prinsip kerjanya secara teknis, apabila bila rotor utama diarahkan ke atas maka gerakan vertikal yang dilakukan helikopter dapat dilakukan, sedangkan saat rotor diarahkan ke depan atau ke belakang (sebagai pendorong) maka karakter terbang seperti pesawat tetap dapat diperoleh. Gerakan rotor seperti ini tidak perlu melibatkan sayap.

3.4.    PERBEDAAN HELICOPTER DENGAN PESAWAT
Pesawat menggunakan sayap tetap atau istilah kerennya fixed wing, membutuhkan pacu / runway, dirancang untuk terbang 14.000 feet ke atas, pesawat digunakan untuk perjalanan panjang.

Sedangkan pada helikopter menggunakan rotor wing dimana gerak manuver heli ditentukan dengan cara mengatur kemiringan bila kitiran yang ada diatas. Sedangkan kitiran pada ekor heli untuk menjaga keseimbangan biar heli nggak muter-muter tapi bisa jalan lurus. Terbang rendah sekitar 1000-3000 feet, dikenal adanya VTOL (vertical take off & amp; landing), yaitu helikopter dapat take off dan landing dengan vertical tanpa memerlukan landasan pacu / runway yang panjang, cukup menggunakan helipad atau helideck.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.    KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan dari kegiatan menyusun laporan Hellicopter ini adalah sebagai berikut :
1. Helikopter bisa terbang karena gaya angkat yang dihasilkan oleh aliran udara yang dihasilkan dari bilah-bilah baling-baling rotor nya. Baling-baling itu yang mengalirkan aliran udara dari atas ke bawah. Aliran udara tersebut sedemikian deras sehingga mampu mengangkat benda seberat belasan ton.
2. Main rotor & amp; Drive shaft merupakan baling-baling penggerak utama dan poros kendali dari sebuah helikopter yang terletak di bagian atas
3.Helikopter merupakan alat transportasi yang digerakan oleh rotor dan memiliki kemampuan mendarat dan terbang secara vertikal.
4.Helikopter pertama yang menerbangkan manusia adalah Helikopter Breguet-Richet, tahun 1907.

4.2.    SARAN
          Untuk menyempurnakan dari laporan ini kami merekomendasikan kepada pembaca, teman-teman dan khususnya kepada bapak dosen Basir, ST., M.Eng., M.Sc. Untuk memberi kritik, saran dan masukan agar laporan ini bisa lebih mantaf lagi yang bisa nantinya dimanfaatkan para pembaca sebagai referensi. Kami tau isi dari laporan masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh karena kami sangat berharap masukan-masukan dari pembaca agar laporan ini bisa mendekati semprna.

DAFTAR PUSTAKA

Online :
http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/Transportasi/helicop/semua.html 18 April 2013
http://panggih15.wordpress.com/2011/06/09/cara-terbang-helikopter/  18 April 2013
http://tanyakenapa.staff.ub.ac.id/2012/09/09/kenapa-helikopter-bisa-terbang/  18 April 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Helikopter.  18 April 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Helikopter  19 April 2013

Materi bisa di ambil link Di bawah

Posting Komentar untuk "Laporan Hellycopter"