Larangan Pacaran Bercinta Margandak Sebelum Menikah / Mambuat Boru Sesuai Ajaran Agama Islam
Aripinrit - Cinta suka sayang senang
kepada lawan jenis merupakan biologis hal yang fitrah bagi manusia. Karena cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa
terus bertahan dan berkembangbiak. Oleh
sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sholehah sebagai perhiasan terindah di
dunia dan salah satu kenikmatan bagi kaum lelaki penghuni surga.
Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan biologis fitrah cinta kasih sayang tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang haram? Fenomena cara itulah yang melanda sebagian besar manusia yang ada dijagat dunia ini terlebih remaja anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan atas nama pacaran, margandak bercinta. Berikut adalah beberapa aturan syari’at Islam mengenai pacaran bercinta margandak sebelum menikah :
Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan biologis fitrah cinta kasih sayang tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang haram? Fenomena cara itulah yang melanda sebagian besar manusia yang ada dijagat dunia ini terlebih remaja anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan atas nama pacaran, margandak bercinta. Berikut adalah beberapa aturan syari’at Islam mengenai pacaran bercinta margandak sebelum menikah :
19 Sembilan Belas Syariat /Firman
/hadits (Agama Islam Islam) Tentang Pacaran Bercinta Margandak :
1 (satu) - firman Allah Jangan
Mendekati Zina :
وَلَا
تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)
Mendekati saja tidak diperbolehkan apalagi melakukannya, dalam pacaran sangat jelas lebih dari pada mendekati.
Mendekati saja tidak diperbolehkan apalagi melakukannya, dalam pacaran sangat jelas lebih dari pada mendekati.
2 (dua) - Firman Allah Anjuran Menundukkan
Pandangan :
قُلْ
لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ
“Katakanlah
kepada laki – laki yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan
memelihara kemaluannya.” (QS. An Nuur [24] : 30 )
Pacaran atas nama cinta adalah cara mereka yang nekat melanggar larangan Allah, tidak akan mungkin tidak saling pandang kalau status pacaran sudah berlabuh pada pasangan tersebut.
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ
فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : “Hendaklah mereka
menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24] : 31)
3 (tiga) Firman Allah Swt - Larangan Bersuara Lembut Gemulai :
“Maka
janganlah kalian (istri istri Nabi) berbicara dengan suara yang lembut sehingga
bangkit nafsu orang yang ada penyakit di dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan
yang baik”. (QS Al Ahzab Ayat : 32)
4 (empat) Firman Allah Swt - Memelihara Kemaluan :
“Dan orang
yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri istri mereka atau hamba
sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak tercela”. (QS Al Mu’minun Ayat 5 – 6)
5 (lima) Firman Allah
Swt - Ampunan Memelihara
Kehormatan :
“Sungguh
laki laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, Allah telah menyediakan
ampunan dan pahala yang besar”. (QS Al
Ahzab Ayat 35)
6 (enam)
Firman Allah Swt – Mencari Zina :
“Barang siapa mencari zina maka
mereka itulah orang orang yang melampaui batas”. (Allah QS Al Mu’minun Ayat 7)
7 (tujuh)
Firman Allah Swt – Seruan Memelihara Diri dan Keluarga :
“Hai orang orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu yang penjaga nya malaikat malaikat yang kasar dan tidak mendurhakai
perintah Allah”. (QS At Tahrim : 6)
8 (delapan)
Hadits dan Firman Allah Swt – Larangan Berduaan Dengan Lawan Jenis – Seruan Setan
Terhadap Manusia :
Hadist Rasulullah,
“Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan wanita kecuali yang ketiga adalah
syetan”. (HR : Tirmidzi).
“Sesungguhnya
syetan itu hanya menyuruh kamu berbuat maksiat dan keji”. (QS: Al Baqarah Ayat 169)
9 (sembilan)
Firman Allah Swt – Berhias Kebiasaan Wanita Jahiliyyah :
“Dan
janganlah kalian bertabaruj (sering keluar rumah dengan berhias dan bertingkah
laku seperti kebiasaan wanita jahiliyah). Sesungguhnya Allah hendak
menghilangkan dosa dari kamu dan membersihkan kamu sebersih bersihnya” (QS Al Ahzab Ayat 33)
10 (sepuluh)
Firman Allah Swt – Hawa Nafsu Menyesatkan :
“Dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia benar benar hendak menyesatkan orang lain
dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan” (QS :An’am
Ayat 119)
11 (sebelas)
Firman Allah Swt- Pengikut Hawa Nafsu :
“Dan
siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu mereka
belaka dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun”. (QS :
Qasas Ayat 50)
12 (dua
belas) Firman Allah Swt – Larangan Mengikuti Hawa Nafsu :
“Dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang orang terdahulu sebelum kedatangan
Muhammad dan mereka telah menyesatkan kebanyakan manusia dan mereka tersesat
dari jalan yang lurus”. (QS : Al
Maidah Ayat 77)
13 (tiga
belas) Firman Allah Swt – Hawa Nafsu Sebagai Tuhan :
Terangkanlah
kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan Nya, maka
apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?” (QS : Al Furqon Ayat 43)
14 (empat
belas) Firman Allah Swt – Menahan Hawa Nafsu :
“Dan orang
yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keingingan hawa
nafsu nya maka sesungguhnya surga lah tempat tinggal nya”. (QS : An Naziat Ayat 40 – 41)
15 (lima
belas) Hadits Nabi Muhammad SAW – Memalingkan Pandangan :
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ
فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan
pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770)
16 (enam
belas) Firman Allah Swt – Mengulurkan Jilbab Seluruh Tubuh :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ
الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ
يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] :
17
(tujuh belas) Firman Allah Swt – Menahan Pandangan dan Kemaluan :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ
فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31).
18 (delapan
belas) Hadits Nabi Muhammad SAW – Larangan Berduaan Kecuali Mahrom :
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ
ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak
halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka
berdua kecuali apabila bersama mahromnya. (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh
Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih ligoirihi)
19 (sembilan
belas) Hadits Nabi Muhammad SAW – Takdir Untuk Berzina :
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ
مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا
الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ
وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ
ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu
yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat.
Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina
tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah.
Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang
nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no.
6925)
Info yang sangat jelas dan bermanfaat...
BalasHapussalam akktif.com
terimakasih om,,
Hapussalam jalan pintas juga,, :)