Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara (LABURA)
1.
Sejarah
Singkat Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kata
Labuhanbatu bermula pada tahun 1862 Angkatan Laut (AL) Belanda datang ke sebuah
kampung di Hulu Labuhan bilik tepatnya di Desa Sei Rakyat sekarang. Di kampung
ini Belanda membangun tempat pendaratan kapal dari batu beton. Tempat ini
berkembang menjadi tempat persinggahan dan pendaratan kapal yang kemudian
menjadi kampung besar dengan nama Pelabuhanbatu. Masyarakat mempersingkat
sebutannya menjadi Labuhanbatu, nama ini kemudian melekat dan ditetapkan
menjadi nama wilayah Kabupaten Labuhanbatu.
Sebelum
kemerdekaan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu terdapat 4 kesultanan, yaitu :
1. Kesultanan
Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang
2. Kesultanan
Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir
3. Kesultanan
Bilah berkedudukan di Negeri Lama
4. Kesultanan
Panai berkedudukan di Labuhanbilik
Setelah
kemerdekaan keempat kesultanan ini menjadi wilayah Kabupaten Labuhanbatu sesuai
ketetapan komite nasional daerah keresidenan Sumatera Timur tanggal 19 Juni
1946.
Kabupaten
Labuhanbatu Utara adalah pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan
Undang-undang No.23 tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Labuhanbatu
Utara lahir dari tuntutan aspirasi masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan
penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wilayah Labuhanbatu Utara.
2. Dasar
Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara
UU Nomor 23 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008
tentang Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu Utara di Sumatera Utara. Info
lengkap bisa pdf disini Sedot/download.
3. Visi dan
Misi Kabupaten Labuhanbatu Utara
V I S I
”KABUPATEN YANG
BERIMAN DAN BERTAKWA MENUJU LABUHANBATU UTARA YANG SEJAHTERA”.
M I S I
1.
Reformasi birokrasi yang
berkesinambungan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
berwibawa berlandaskan iman dan takwa;
2.
Meningkatkan ketersediaan sarana dan
prasarana, fasilitas sosial dan umum masyarakat;
3.
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
yang mandiri berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan Iman dan
Takwa (IMTAK);
4.
Membangun dan mengembangkan ekonomi
masyarakat melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya lokal dan berwawasan
lingkungan; dan
5.
Meningkatkan standar hidup layak,
keamanan dan kenyamanan.
4. Letak
Dan Kondisi Geografis Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Utara sebagai salah satu kabupaten yang berada kawasan Pantai Timur Provinsi
Sumatera Utara yang terletak 99.25.00o
– 100.05.00o Bujur Timur dan 01o58’00’’ – 02o50’00’’ Lintang Utara dengan
ketinggian 0 – 2.151 meter di atas permukaan laut. Kabupaten ini
memiliki wilayah seluas 354.580
Ha dengan batas-batas sebagai berikut :
1.
Sebelah Utara dengan
Kabupaten Asahan dan Selat Malaka;
2.
Sebelah Selatan dengan
Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Padang Lawas Utara;
3.
Sebelah Barat dengan
Kabupaten Tapanuli Utara; dan Kabupaten Toba Samosir;
4.
Sebelah Timur dengan
Kabupaten Labuhanbatu.
Kabupaten Labuhanbatu
Utara terbagi ke dalam 8 wilayah kecamatan dan 90 desa/kelurahan dengan luas
masing-masing kecamatan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini.
NO
|
KECAMATAN
|
LUAS
WILAYAH (Km2)
|
PERSENTASE
|
1
|
Na. IX-X
|
55.400
|
15,62
|
2
|
Marbau
|
35.590
|
19,12
|
3
|
Aek Kuo
|
25.020
|
7,06
|
4
|
Aek Natas
|
67.800
|
10,04
|
5
|
Kualuh Selatan
|
34.451
|
10,87
|
6
|
Kualuh Hilir
|
38.548
|
9,72
|
7
|
Kualuh Hulu
|
63.739
|
17,98
|
8
|
Kualuh Leidong
|
34.032
|
9,60
|
TOTAL
|
354.580
|
100,00
|
Source /
Sumber: BPS/Kabupaten
Labuhanbatu Utara Dalam Angka, 2010
5.
Topografi Lahan Dan Geologi Kabupaten Labuhanbatu Utara
Menurut ketinggian
tanahnya, Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari daerah dataran rendah dan
perbukitan. Wilayah yang terletak pada ketinggian 0-10 m di atas permukaan laut
(dpl) seluas 54.844 Ha (15,47%), 11-25 m di atas permukaan laut (dpl) seluas
124.212 Ha (35,03%), 26-100 m di atas permukaan laut (dpl) seluas 61,949 Ha
(17,47%) dan lebih dari 100 m di atas permukaan laut (dpl) seluas 104.859 Ha
(29,57%) dan 8.716 Ha (2,46%) merupakan sungai.
Menurut kemiringan
tanahnya, wilayah yang berada pada kemiringan antara 0-2% seluas 218.382 Ha
(61,59%), kemiringan antara 2-15% seluas 14.004 Ha (3,95%), kemiringan antara
15-40% seluas 52.011 Ha (14,67%) dan lebih dari 40% seluas 61,467 Ha (17,34%)
dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.
Sedangkan kondisi geologi
Kabupaten Labuhanbatu Utara secara umum didominasi oleh tekstur tanah halus
seluas 233.719 Ha (65,91%), tekstur tanah sedang seluas 112.145 Ha (31,63%) dan
seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.
Wilayah dengan kedalaman
efektif antara 30-60 cm mencapai 117.965 Ha (33,27%), kedalaman 60-90 cm
mencapai 27.529 Ha (7,76%), lebih dari 90 cm seluas 102.686 Ha (28,96%), lahan
gambut seluas 70.926 Ha (20%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.
Untuk kondisi geologi
berdasarkan jenisnya wilayah Labuhanbatu Utara terdiri dari Alluvial seluas
84.782 Ha (23,91%), Pasir Kerakal seluas 53.909 Ha (15,20%), Batu Pasir, Batu
Lanau dan Batu Lampung seluas 6.745 Ha (1,90%), Batu Lempung, Batu Pasir,
Konglemerat seluas 27.742 Ha (7,82), Formasi Kuala seluas 33.386 Ha (9,42%),
Formasi Bahorok seluas seluas 30.150 Ha (8,50%), Tuta Toba Riodasit seluas
100.117 Ha (28,24%), Kegiatan Miosen seluas 4.398 Ha (1,24%), Batuan Intrusip Pratersier
seluas 4.635 Ha (1,31%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.
Sedangkan menurut jenis
tanah wilayah Labuhanbatu Utara terdiri atas podsolik kuning seluas 29.620 Ha
(8,35%), organosol seluas 75.002 Ha (21,15%), Podsolik Merah/Kekuningan seluas
83,740 Ha (23,62%),
Litosol/Podsolik/Regosol
seluas 82.174 Ha (23,18%), Aluvial/Regosol Organol seluas 17.998 Ha (5,08%),
Hidromorphik Kelabu Gleihumus Regosol seluas 46.822 Ha (13,20%), Podsolik
Coklat Kekuningan seluas 10.508 Ha (2,96%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.
6.
Hidrologi Kabupaten
Labuhanbatu Utara
Kabupaten Labuhanbatu
Utara termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kualuh dan hulu DAS Sungai
Bilah, yang terdiri dari Sungai Kualuh dan beberapa anak sungai Bilah, termasuk
pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) Barumun/Kualuh. Sungai ini mengalir dari
Selatan ke Utara dan bermuara ke Selat Malaka. Kondisi sungai relatif masih
baik, airnya cukup jernih. Fluktuasi debit airnya dipengaruhi musim, pada musim
kemarau debit sungai mengecil dan pada musim hujan debit sungai meningkat.
Fungsi sungai ini sangat penting bagi masyarakat, terutama sumber air minum dan
sarana MCK penduduk setempat, baik yang berdiam di sepanjang Sungai Kualuh dan
anak-anak Sungai Bilah.
7.
Kalimatologi
Curah hujan rata-rata
bulanan di Labuhanbatu Utara adalah 280,67 mm dengan 13,25 hari hujan. Rata-rata
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Nopember, yaitu sebesar 428 mm dan
terendah pada bulan Februari, yaitu sebesar 67 mm. Hari hujan terbanyak terjadi
pada bulan Desember, Berdasarkan Peta Agroklimat Sumatera Skala 2:500.000
(Oldeman, Darwis dan Las, 1988) wilayah studi termasuk dalam zone agroklimat
D1, yaitu daerah yang mempunyai bulan basah (curah hujan bulanan >200 mm)
berturutan 3-4 bulan dan bulan kering (curah hujan bulanan <100 berturutan="" bulan.="" mm="" o:p="" selama="">100>
Secara umum kondisi
iklim di wilayah studi dikategorikan pada iklim tropis basah yang dicirikan
adanya dua pertukaran angin. Hal ini dikarenakan adanya angin Moonson Barat
yang bertiup dari arah Utara (Asia Tenggara) dan setelah lewat Selat Malaka
angin tersebut akan menjadi basah oleh kandungan air yang menyebabkan musim
hujan di wilayah studi sekitar bulan April – September. Sedangkan angin Monsoon
Timur yang bertiup dari Australia pada sekitar bulan Oktober hingga April
merupakan angin kering yang menyebabkan kecilnya curah hujan di wilayah studi
yaitu sebanyak 19 hari hujan.
Demikian kami sampaikan semoga bermanfaat bagi
yang membutuhkan dan terimakasih sudah berkunjung. Salam aqal sehat. Merdeka.
Materi source/sumber : Website
Kabupaten Labuhanbatu Utara
Posting Komentar untuk "Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara (LABURA)"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.