Motivasi Agar Lebih Taat Mengerjakan Shalat - Segeralah Shalat, Mungkin Ini Shalat Terakhir Bagimu
Seharusnya setiap Muslim menyadari bahwa shalat itu
sangatlah penting baginya. Betapa pentingnya shalat itu, sehingga selama
seseorang tidak terhalang oleh suatu alasan keagamaan, seperti wanita yang
sedang datang bulan, maka dalam situasi apapun tidak ditoleransi bagi Muslim
untuk meninggalkan shalat.
Kalau seseorang sakit sehingga tidak mampu shalat dengan
berdiri, maka shalatlah dalam keadaan duduk, kalau duduk juga tidak mampu, maka
shalatlah sambail berbaring. Jika sedang bepergian, maka ringkaskanlah jumlah
rakaat shalat yang empat rokaat menjadi dua rokaat saja. Dan seterusnya.
Walaupun demikian, kita melihat kenyataan, betapa banyak
Muslim yang menyia-nyiakan shalat, yang meninggalkan kewajiban shalat itu.
Entahlah apakah mereka mengetahui atau tidak, bahwa
betapa banyak dan besar keuntungan, keutamaan, pahala bagi orang yang
melaksanakan shalat dan sebaliknya betapa banyak kerugian, betapa besar dosa,
dan betapa pedih siksaan bagi orang yang meninggalkan shalat.
Orang yang shalat akan dibebaskan dari kesulitan hidup, diselamatkan dari siksa kubur, diberikan kepadanya Kitab dari sebelah kanan (pada hari kiamat), dituntun diatas Shirath, dan dimasukkan kedalam surga (Imam Al-Ghazaly).
Mungkin mereka tidak mengetahui tentang keuntungan
shalat dan kerugian tidak shalat, lalu cuek saja dan merasa tidak perlu atau
tidak penting mengetahui tentang itu. Karena memang selama ini mereka
berprinsip : untuk apa shalat itu.? Tidak ada keuntungan materi yang diperoleh
kalau kita shalat. Shalat itu tidak menghasilkan uang, tidak menghasilkan
harta.
Sesungguhkan banyak Muslim yang mengetahui bahwa orang yang shalat akan
mendapatkan pahala dan kelak akan masuk syurga, sebaliknya orang yang menyia –menyiakan
shalat akan mendapatkan dosa dan kelak akan masuk neraka, tapi mereka tetap
tidak melaksanakan shalat.
Ketika seseorang tidak melaksanakan shalat, ada kalanya
ia berdalih bahwa masih ada hari esok, jadi nanti besok sajalah baru shalat.
Padahal, apakah kita bisa memastikan bahwa masih ada
esok untuk kita? Konon, malaikat maut itu senantiasa mengawasi setiap orang
setiap hari sebanyak lima kali, sehingga ia lebih mengenal seseorang daripada
orang itu mengenal dirinya sendiri.
Dan bahwa ajal itu bila datang, tidak ada yang bisa
memajukan ataupun mengudurkan walaupun hanya sesaat.
Jadi tergantung pada Allah Swt, apakah dia masih
mengizikan kita hidup sampai besok, pekan depan sampai bulan depan, sampai
tahun depan, sampai beberapa puluh tahun
lagi, ataukah saat ini juga nyawa kita dicabut dan kitapun harus meninggalkan
dunia ini. Allah lah yang Maha Kuasa untuk semua itu.
Jadi, segeralah shalat, sebab mungkin itu shalat
terakhir bagi kita. Banyak keterangan
menyebutkan bahwa orang –orang yang sangat shaleh, para ahli ibadah, jika
hendak shalat, mereka selalu bersikap : ”Ini adalah shalat terakhir bagiku.”
Sedikitnya ada dua manfaat yang dapat diperoleh dari
sikap tersebut :
Pertama
: Orang yang bersikap seperti itu selalu menyadari bahwa tidak ada seorang pun
yang mengetahui, termasuk dirinya sendiri, bahwa ia pasti hidup sampai besok,
bahwa masa hidupnya masih panjang.
Hanya Allah Swt yang Maha Mengetahui tentang hal
tersebut. Jika Allah menghendaki besok ia masih hidup, maka ia akan berjumpa
hari esok itu. Jika tidak, maka kehidupannya di dunia ini akan berakhir.
Dengan demikian, kesempatan hidupnya hari ini, segera ia
gunakan dengan melakukan kewajibannya sebagai hamba, yaitu Shalat. Ia tidak
menunda apalagi melalaikan shalat. Ia akan segera melaksanakan berbagai
kebaikan yang lain.
Kedua :
Karena menyadari bawha mungkins saja ini adalah shalat terakhir baginya, maka
tentu ia akan berupaya dengan sungguh – sungguh melaksanakan shalat yang
terbaik, shalat yang khusyuk. Ia tidak hanya sholat dengan tubuh tapi juga
sekaligus dengan hati. Ia berupaya menyempurnakan lahir dan bathin dari
shalatnya. Ia akan menjadikan shalatnya membekas pada perilakunya. Shalatnya mencegahnya
dari perbuatan keji dan mungkar.
Rasulullah SAW bersabda :
“Ingatlah kematian ketika engkau sedang mengerjakan shalat, karena jika seseorang mengingat kematian ketika melakukan shalat, niscaya ia akan selalu melakukan shalat dengan baik. Shalat lah seperti orang yang tidak menyangka bahwa ia akan melakukan shalat yang lain, dan jauhilah segala alasan yang menghalanginya.” (HR. Ad-Dailami. Menurut Ibnu Hajar, Hadits ini hasan).
Ketika shalat, aku meletakkan malaikat maut dihadapanku,
dan aku anggap shalat itu shalat terakhir bagiku (Haatim Al-‘Asham).
*****
Posting Komentar untuk "Motivasi Agar Lebih Taat Mengerjakan Shalat - Segeralah Shalat, Mungkin Ini Shalat Terakhir Bagimu"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.