Politik Dinasti Menghancurkan Dan Mematikan Demokrasi
Politik dinasti adalah sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang
masih terikat dalam hubungan keluarga / family. Politik dinasti dinilai melukai
prinsip kesetaraan hak politik warga negara dan sangat sensitif terhadap terjerumus
perilaku korupsi.
Politik dinasti
menghancurkan besar dan mematikan Demokrasi. Karena, alih politik dinasti kerap
dibarengi, tindak lanjut korupsi. Salah satunya kebebasan eksistensi demokrasi.
Kita melihat di
beberapa kabupaten / kota hampir semua masyarakat sudah bisa dipastikan tidak
akan setuju dengan politik dinasti. Karena hal itu dianggap sesuatu yang
menurun.
Dalam parhelatan
Pilkada Serentak nantinya kita sebagai masyarakat yang cerdas, peduli akan kemajuan,
hendaknya ketika menentukan sikap dalam memilih pemimpin nantinya bukan melihat
dari sosok luarnya saja, akan tetapi harus tau sosok pemimpin luar dalamnya, sebab
seorang pemimpin yang bijaksana akan terlihat ketika melayani rakyat, bukan
ketika menggrogti uang rakyat.
Ini dilakukan demi
terwujudnya demokrasi yang sehat, bukan dinasti yang kuat.
Memang sulit , akan
tetapi tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau merubah ke arah yg lebih
baik demi kemajuan bersama. melanggengkan politik dinasti sama saja dengan
menyetujui tata kelola pemerintahan daerah yang tidak akuntabel dan transparan.
Dalam politik
dinasti, tata kelola pemerintahan lebih bersifat koncoisme (keluarga dan
begundalnya red), tata kelola daerah diibaratkan kelola sebuah keluarga. Bukan
hanya mempertimbangkan potensi korupsi, politik dinasti juga akan berdampak
pada berbagai urusan masyarakat sehari-hari.
Mengatur politik
dinasti bukan melayani masyarakat, tetapi bagaimana dia bisa melanggengkan
kekuasaan, memenuhi nafsu diri pribadi, keluarga dan kolega demi kepentingan
semata.
Namun begitupun
politik dinasty tidaklah melulu menjadi buruk, ketika sang penerus titah dan
tahta memiliki kwalitas yang mumpuni, namun akan menjadi mimpi buruk bagi
rakyat ketika politik dinasty hanya melulu untuk urusan menimbun kekayaan dan
parahnya lagi merupakan upaya meneruskan kudis dan kebobrokan rezim sebelumnya
agar tidak runtuh dan terbongkar.
Semua kita serahkan
kepada rakyat, saya memiliki keyakinan dan kepercayaan rakyat kian tercerdaskan
dan sudah pintar ditengah derasnya lalulintas komunikasi cyber dewasa ini,
biarkan rakyat yang mempertimbangkan segala aspek tentang sosok calon pemimpin
dinasty ataupun bukan, kedepannya. Apakah penerusnya kompeten dan berintegritas
tinggi? Wallahu A'lam Bissawab.
Posting Komentar untuk "Politik Dinasti Menghancurkan Dan Mematikan Demokrasi"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.