Inspirasi Kisah Seorang Mualaf Dari Negara Australia
Ryo dilahirkan di kota Melbourne, Australia.
Ayahnya berasal dari Indonesia, pernah tinggal di Jepang lalu menetap di
Australia. Ibu Ryo berasal dari Jepang.
Ryo tumbuh menjadi remaja dan ikut bergabung
dengan geng remaja di kotanya. Kakak Ryo yang berusia tiga tahun lebih tua juga
ikut bergabung dengan geng anak - anak muda. Bahkan kakak Ryo seringkali
melindungi dan membela adiknya.
Kenakalan remaja di kota Melbourne berupa
kebiasaan minum minuman keras yang mengakibatkan keonaran, perkelahian.
Kenakalan lainnya berupa bolos sekolah, tawuran antara anak muda, mengkonsumsi
obat terlarang dan lainnya.
Kakak Ryo bekerja di Restaurant milik
seorang muslim asal Mesir. Pemilik Restaurant berakhlak mulia, dan menjadi
penyebab kakak Ryo masuk Islam.
Kakak Ryo sering datang ke rumah orang
tuanya dan berulang kali mendakwahi adiknya untuk masuk Islam. Ryo diberinya
hadiah berupa buku dan DVD tentang Islam. Kakak Ryo juga sering mengajak
adiknya untuk merenung, untuk apa manusia diciptakan.? Apa yang akan terjadi
setelah kematian.?
Ryo bercerita bahwa beliau tidak suka
mendengarkan nasehat - nasehat kakaknya. Tapi Ryo sangat menghormati kakaknya.
Kakaknya telah banyak berjasa melindunginya dari ancaman - ancaman musuhnya
sejak Ryo kecil. Rio berbasa basi mendengarkan nasehat kakaknya dengan sesama.
Lebih dari enam bulan kakaknya mendakwahi Ryo tapi Ryo belum tertarik untuk
masuk Islam.
Ryo kagum kepada kakaknya yang mampu meninggalkan
berbagai kebiasaan buruk. Ryo bertanya apa resepnya.? Kakaknya menjawab,
"Shalat resepnya. Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan
mungkar." Ryo berkomentar dalam hati, "Sesungguhnya agama (Islam)
yang dapat merubah sifat dan kebiasaan buruk kakak saya mesti merupakan agama
yang agung."
Kakak Ryo berkata lagi kepada adiknya bahwa jika
seseorang shalat dengan ikhlas, tuma'ninah, khusyu dan sesuai dengan tuntunan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam maka Allah SWT akan menolongnya dan memberinya
kemampuan untuk meninggalkan segala kebiasaan buruk.
Nasehat kakak tentang manfaat shalat sangat
membekas di hati Ryo tapi Ryo belum mau masuk Islam. Ada pertentangan di
batinnya antara mengikuti panggilan fitrah untuk menjadi hamba Allah SWT yang
bersyukur atau mengikuti keinginan hawa nafsu. Ryo masih belum bisa
meninggalkan berbagai kebiasaan buruknya selama ini.
Sampai suatu ketika, Ryo dipukul oleh pemuda
dari geng lain, Ryo sempat jatuh pingsan. Keesokan harinya, kakaknya yang
sangat sayang kepada Ryo mengajaknya masuk kamar di rumah orang tuanya. Kakak
Ryo memperlihatkan dirinya shalat beribadah kepada Rabbnya. Ryo kagum kepada
kakaknya yang terlihat khusyu membacakan doa dan kalam ilaihi berbahasa Arab.
Kakak Ryo masih terus tidak berputus asa mengajak adiknya untuk memeluk agama
Islam.
Saat itu kakaknya belum mendengar kalau Ryo
sempat pingsan dipukul orang. Baru dua hari setelah peristiwa pemukulan atau
sehari setelah Ryo melihat kakaknya shalat, kakak Ryo diberitau temannya bahwa
Ryo dipukul orang.
Kakak Ryo menemui dan menasehati adiknya,
"Jika kamu meninggal dunia saat dipukul, kamu akan menjadi orang yang
merugi. Kamu akan disiksa kubur dan di adzab di neraka jahannam. Allah masih
sayang kepadamu. Allah masih beri kesempatan kepadamu untuk bertaubat.
Segeralah kamu masuk Islam.!
Rupanya tetesan - tetesan nasehat yang terus
menerus tanpa lelah menghasilkan buah. Ryo berpikir, hatinya melembut, dia
mengucapkan dua kalimat syahadat untuk masuk Islam.
Suatu hari kakak Ryo pergi ke tempat fitnes
untuk berolah raga. Ia berkenalan di sana dengan dua orang pemuda muslim asal
Libanon dan Afganistan warga negara Australia. Kakak Rio diundang makan oleh
sahabat barunya, dan diperkenalkan dengan komunitas muslim di Melbourne. Ryo
pun diajak kakaknya untuk berkenalan dan aktif di masjid. Ryo dan kakaknya baru
pertama kali shalat di masjid, tidak terkira rasa gembira dan haru menyatu di
hati kedua mualaf ini.
Ryo berkata, "Ukhuwwah Islamiyyah
(Persaudaraan Islam) merupakan ciri khas agama Islam yang tidak dimiliki oleh
agama lainnya di dunia ini. Jika kami baru pertama kali berjumpa dengan saudara
seiman, kami merasa seperti sudah saling mengenal sejak kecil. Cepat sekali
akrab dan masing masing merasa bahwa saudara seiman merupakan bagian dari
anggota keluarga kita."
Setelah masuk Islam, Ryo meninggalkan
sahabat - sahabat buruk. Teman geng Ryo orang Vietnam juga masuk Islam. Tapi ia
tidak meninggalkan teman - teman buruknya. Akibatnya ia tetap melakukan
kebiasaan buruk, tidak bisa lepas dari jeratan dosa yang merusak akal juga
kesehatan tubuhnya dan membuat noda - noda hitam di hatinya semakin pekat.
Suatu hari teman Ryo ditangkap polisi dan
masuk penjara. Alhamdulillah, penjara menjadikannya dia banyak merenung dan membuatnya
jera. Allah memberinya hidayah untuk menjauhi teman teman buruk setelah keluar
dari penjara. Sekarang ia menjadi orang yang istiqamah, alhamdulillah.
Ryo teringat dengan hadits qudsi :
Dari Abu Hurairah –radhiallahu anhu-, ia
berkata bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Allah Ta’ala
berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia
mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya
dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di
kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia
mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat
kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku
dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Ryo mengingatkan pentingnya bersangka baik
kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepadaNya, niscaya Allah akan menolong
dan memudahkan kita untuk meninggalkan dosa-dosa yang sudah menjadikan
kebiasaan. Tidak ada yang sulit bagi Allah asalkan kita terus berdoa, beramal
shalih dan memiliki tekad kuat untuk meninggalkan dosa.
"Dan orang orang yang berkata: "Ya
Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam (teladan) bagi orang-orang
yang bertakwa."
Setelah memutuskan hubungan dengan
teman-teman yang buruk, Ryo menjalin komunikasi dan bersahabat dengan komunitas
muslim di Melbourne. Ryo memutuskan untuk segera menikah.
Menikah merupakan solusi untuk menjaga
kehormatan diri. Ryo menikah di tahun 2009. Istri Ryo memberi saran untuk
suaminya, "Tidakkah anda ingin memperdalam dienul Islam di Madinah?"
Ryo menerima saran istrinya, dan segera mengirim berkas pendaftaran.
Alhamdulillah Ryo diterima sekolah bahasa Arab di Madinah. Tiga tahun belajar
di Madinah menjadikan Ryo lancar berbicara bahasa Arab, lebih mendalami Islam
dan banyak berkesan dengan akhlak ulama di Madinah.
Tahun 2015 Ryo pulang ke Australia selama
tiga tahun. Setelah itu Ryo kembali lagi ke Madinah melanjutkan kuliah.
Sekarang Ryo kuliah di jurusan da'wah dan ushuluddin. Ryo dikaruniai tiga anak
perempuan, Sakinah, Bashirah dan Lathifah. Anak yang paling kecil, Lathifah
ditemani Ryo saat istri dan kedua anaknya belajar Al Quran di masjid Nabawi.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai
orang-orang yang bersyukur, selektif memilih sahabat yang shalih / shalihah,
rajin menuntut ilmu, rajin beribadah dan menghiasi jiwa kami dengan akhlak yang
mulia, aamiin.
Oleh : Ustadz Fariq
Gasim Anuz
Bandara soetta
cengkareng, 29 Shafar 1441 H / 28 Oktober 2019. Aila.TV
Posting Komentar untuk "Inspirasi Kisah Seorang Mualaf Dari Negara Australia"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.