Cerpen Cinta – Penawar Mata Part 20
Genre : Misteri Dan Romance
Akhirnya Roby memutuskan untuk membawa Aliya
ke dokter, setelah dua hari drama aneh yang Aliya lakukan. Dan benar saja
dugaan Roby dan juga para readers. Aliya hamil.
Dan selama perjalanan pulang dengan mobil,
senyum tak pernah tanggal dari pipi Roby. Seolah tak pernah keram wajahnya.
Sedangkan Aliya sedang bergelut dengan perasaannya antara senang dan bingung.
"Kenapa, Al.? Apa kau tidak bahagia.?"
Tanya Roby, yang sadar akan kebisuan si calon ibu ini.
"Eh, tidak, Kak, tidak. Aliya cuma
takut," sanggah Aliya cepat.
"Takut.? Takut kenapa.?"
"Aliya takut gak bisa merawat anak kita
nanti. Aliya bahagia, tapi masih ragu dan belum nyangka aja kalau sebentar lagi
bakalan punya anak." Terlihat matanya berkaca-kaca. Roby mengerti, usia
Aliya yang masih muda tentu tak akan mudah baginya.
Setelah sampai di rumah, Roby memarkirkan
mobil. Digenggam tangan wanitanya itu, mencoba memberi kekuatan.
"Tenang Al, jangan takut. Ada aku dan
Allah, aku yang akan menjaga kalian." Dielusnya pipi isterinya yang mulai
dilalui buliran bening. "Sekarang kau hanya perlu menjaga baik-baik calon
anakku. Selebihnya serahkan pada Tuhan." Dikecupnya kening wanita yang
kini mengandung benih cintanya. Kemudian mereka masuk.
"Kakak, apa sebaiknya kita beritahu Umi
dan Abah.?" Tanya Aliya saat mereka sudah masuk.
"Boleh, tapi hanya melalui telepon
saja. Kita belum bisa kesana. Kau harus ingat pesan dokter agar tidak terlalu
capek." Aliya hanya mengangguk. Sepertinya ia harus mulai membiasakan diri
dengan sikap posesif suaminya.
Umi dan Abah? Tentu mereka sangat bahagia
mendengar kabar itu. Terbayang sudah cucu yang akan segera mereka timang.
Penantian yang sudah lama sekali bagi keduanya.
Kembali malam ini Aliya tak bisa tidur.
Matanya terus menatap langit-langit kamar sambil menjilati bibirnya dan
berulang kali menelan saliva.
"Aduh, adek. Masak kita harus bangunin
Ayah tiap malam, kan kasian!" Aliya mengelus perutnya, mengajak sang calon
bayi bercerita. Namun sia-sia, keinginannya justru semakin kuat.
"Kakak.!" Dengan lembut ia belai
wajah suaminya. "Kak." Kembali ia memanggil karena belum jua bangun.
Kali ini dengan sedikit guncangan dilengan, membuat sang empu terusik.
Eghh...
Roby menggeliat, dengan susah payah ia
membuka mata. Karena tadi Aliya juga susah tidur, dan akhirnya dia baru bisa
tidur sejam lalu. Dan kini harus bangun lagi. Ya Tuhaaaaan. Demi calon anak...
"Kenapa, Al.?" Dengan mata
setengah terbuka, ia menarik isterinya kedalam pelukan.
"Aliya gak bisa tidur, Kak."
"Mau apa.?" Tanya Roby yang sudah
mulai faham setelah hampir seminggu.
"Telur mata sapi tiga sama nasi goreng,
tapi buatan Kakak," Jawab Aliya dengan girang.
"Sekarang?" Tanya Roby sambil
mengelus perut isterinya yang masih ramping, karena kehamilannya baru tiga
minggu. Dan Aliya langsung mengangguk. Huh... memasak jam satu malam. Ayolah...
Akhirnya Roby mulai berkutat di dapur,
menyiapkan makanan keingin si ibu hamil. Sedangkan Aliya duduk manis dengan
mata berbinar melihat suaminya yang mulai berkeringat. Baginya keringat Roby
terlihat sangat indah.
Dengan pelan Aliya melangkah mendekati sang
pangeran yang terlihat serius, tiga telur mata sapi telah selesai. Dan mulai
meracik nasi goreng.
"Kakak, mau dibantu.?"
"Tidak usah."
Lalu tiba - tiba Aliya menyuruk dibawah
lengan Roby, lalu masuk kepelukan dan mulai mengendus-endus. lagi. Sungguh aneh
memang, aroma keringat Roby begitu nikmat baginya.
Baca juga : Cerpen Cinta – Penawar Mata
Part 19
"Al, nanti kau terkena panas. Cepat
minggir, atau nasinya bisa gosong."
"Sebentar Kakak." Aliya terus
melancarkan aksinya. Akhirnya Roby harus memasak dengan Aliya yang terus
memeluknya, membuat Roby harus ekstra hati-hati agar Aliya tak kena panas.
Setelah selesai, Aliya makan lahap dengan
suapan Roby. Tak tersisa sama sekali. Membuat Roby terkekeh melihat porsi makan
isteri kecilnya. "Mungkin nanti anakku juga akan doyan makan,"
batinnya.
"Sekarang kita tidur. Sebentar lagi
subuh." Aliya mengangguk dan mengikuti suaminya ke kamar. Kemudian tidur
setelah puas mengendus aroma tubuh prianya.hehehe
Ada-ada saja tingkah si ibu hamil ini...
#aurora
Bersambung...
Posting Komentar untuk "Cerpen Cinta – Penawar Mata Part 20"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.