Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inspirasi Dari Buk Evi- Meneteskan Air Mata Membacanya (Pejuang CPNS) 2019, 2020, 2021



Sekedar berbagi dan motivasi diri. Jauh sebelum kita ikut tes CPNS, ditangan kitapun sudah tertulis akan ketetapan Tuhan dan itu rahasia-Nya tugas kita hanya berdo,a dan berusaha. Niatkan semua karena Allah. Pada akhirnya Allah SWT lah yang berhak menilai segala perjuangan kita.

Ini kisah ku. sepenggal kisah nyata diperjalanan yang pernah kulewati

"Akhir 2010"
Ada pembukaan tes CPNS ketika itu usiaku 28 tahun, saat itu aku sedang hamil tua. Dengan berbekal Ijazah D2 UT akupun ikut mengirimkan lamaran via pos, mencari kesibukan pikirku sembari menunggu kelahiran bayi pertamaku yang diperkirakan dokter sekitar 3 mingguan lagi, Alhamdulillah berkas diterima dan aku mendapat no ujian.

sempat juga mampir di telingaku, perkataan mereka. sudahlah capek capek kamu ikut tes, gak bakalan lulus kalau gak punya uang, punya uang pun kalau gak ada dekeng juga percuma to pesaing banyak sekali, pasti tersingkir.

Mungkin karena mereka tau kalau aku orang miskin yang gak punya apa apa, apalagi rekan pejabat yang bisa diandalkan. tapi niatku saat benar benar tulus karena Allah kalau rezeki ku tak kan kemana pikirku saat itu dan aku berpikir juga kalaupun ada yang pake uang tidak mungkin semua pelamar itu kaya dan punya uang buat nyogok sementara yang dibutuhkan banyak juga jadi berpikir positif lah.

Hari pertama ,
Aku mengikuti tes namanya TKD/SKD, aku lewati dengan tenang dan fokus. Alhamdulilah berjalan lancar, namun apa yang terjadi sepulangnya aku dari tes malamnya aku dibawa ke Rumah Sakit (RS) untuk melahirkan dan aku harus seacer. Besoknya Senin aku melahirkan bayi mungil perempuan -+ 4 hari dirawat aku diizinkan pulang.

Bingung...
mau pulang tapi besok harus ujian semester terakhir S1 ku selama 2 hari lagi, sementara tubuh lemah tak berdaya, jangan kan untuk berjalan bergeser pun tak sanggup menahan nyerinya jahitan, belum lagi uang yang sangat minim, keluarga pun tak ada yang dekat apalagi kenalan.

Akhirnya...
Kami memutuskan untuk mnginab tapi bukan di hotel atau penginapan, suamiku mencari kontrakan kosong didekat lokasi ujianku, rumah kosong tak berpenghuni tak ada perabotan yang ada hanyalah dipan kecil di sanalah aku terbaring beralaskan kain apa adanya, didampingi tertidur bayi mungil beralaskan kain dan selimut seadanya. Tuhan pikirku saat itu, kujalani semua ini hanya karena aku tak ingin mengulang mata kuliah UT karena terlalu banyak yang harus kutilang apalagi mata kuliah praktek ribet.

Keesokan harinya.
Kucoba Berngkat dari tempat tidur, tanpa mandi dan make up apa adanya aku diantar suamiku naik becak pergi ke lokasi ujian. 2 hari melewati ujian tertulis dengan jahitan yang masih basah diperut.
Hanya Tuhanlah yang tau.

Hari ke-2.
Ujianku selesai kulewati tubuhku semakin lemah, tiba - tiba seseorang membawa koran di hadapanku , namaku lulus tahap pertama TKD dan besok aku harus mengikuti tes ke 2 tepat pukul 7 pagi. Aku hanya terdiam kpandangi koran itu tertulis namaku sebagai peserta seleksi CPNS tahap ke 2.

Dengan tertatih kucoba baringkan tubuhku didipan kecil itu, ohh tuhannn... sanggupkah aku menjalani semua ini lagi. Sementara tubuhku sudahlah sangat lemah makan apa adanya uang pun sudah habis. Tanpa sadar aku menangis sejadi jadinya sembari memeluk bayi mungilku pikirku saat itu. Malang sekali nasibmu nak tidur dirumah kosong aku berkata lirih kepada suamiku, aku tak sanggup, aku lemah sekali, aku gk kuat bayangkan belum genap seminggu aku dseacear.vkita pulang saja,..tp suamiku berkata kamu harus kuat ikutlah terus jangan mundur.

Ku pandangi pipih merahnya bayiku, menetes air mataku, entah kenpa bola matanya seakan bicara teruslah berjuang ibu demi aku anakmu. dan aku merasakan betul bisikan itu kedalam hati kecilku yang paling dalam. apakah ini yang namanya batin anak dan ibu akupun tak tau.

Keesokan harinya,
Keputuskan untuk mengikuti tes ke 2,kalau tidak salah namanya psikotes, dengan diantar suamiku, berjalan pun aku dibimbing menuju kursi ujianku -+ seratus soal seingatku harus kuselesaikan berpacu dengan waktu, sementara tubuh sangatlah lemah namun aku pasrah apapun yang terjadi aku harus bisa menyelesaikan soal , tiba tiba hampir setengah soal kukerjakan perutku sangatlah nyeri dan mual tak tertahankan rasa ingin muntah tapi tidak diperbolehkan keluar karena soalnya menggunakan detik waktu, muntah pun tak terhindar tanpa pikir panjang kuambil kresek plastik yang ada didalm tasku kumuntahkan semua nya dan kusimpan lagi didalam tas dibawah kursiku. keringat dingin pun bercucuran aku tak peduli aku terus mengerjakan soal dan alhamdullilah semua terjawab tepat waktu.

Tanpa sadar kepalaku pusing mataku pun berkunang, kucoba berjalan keluar gedung dan cari suamiku namun apa daya aku jatuh ketanah nafasku sesak, tubuhku lemah. pikirku ajal mnjemptku saat itu. karena benar benar tak berdaya lagi. namun hatiku masih sadar dan mengingat Allah bisikku saat itu.."Ya Allah aku pasrahkan segalanya padamu, aku telah berjuang semampuku, kalaupun anakku tiba, aku mati dalam berjuang, pintaku izinkan aku bersama anakku ya Allah.

Kucoba membuka mata, kulihat kiri kananku
Dan aku sadari, aku sudah berada dirumah sakit lagi dimana seminggu yang lalu aku melahirkan anak pertamaku disini.

Seminggu kemudian,
Akupun telah pulang kerumah istirahat total,
Ketika sedang berbaring tiba hp kuyang berdering ternyata temanku memberi tahu, bahwa aku lulus tes ke 2 dan akan mengikuti tes wawancara beberapa hari kemudian.

Akupun kembali bersyukur kucium buah hatiku dan berbisik nak perjuangan ibu belum berkahir,besok ibu akan berjuang lagi. bayiku tersenyum tak ada tangis dimatanya,

Tepat hari wawancara,
Akupun berangkat naik motor bersama suamiku, jahitan diperut pun sudah kurasakan biasa saja walau belum pulih betul tapi aku sudah bisa berjalan sendiri.

Wawancara pun berlangsung -+ 20 menit dengan tim penanya yang semuanya sudah profesional, masih kuingat didampingi ada seorang pelamar yang sangat cantik lulusan Trisakti, kami diberikan pertnyaan yang sama dengan jawaban sendiri sendiri, ada juga pertanyaan yang berhubungan dengan jurusan kita, semua kujawab apa adanya tidak ada yang dibuat buat. sebagaimana yang kualami dan kupahami.

Akupun pulang,
Tak pernah berpikir apa apa, hanya berharap keajaiban dari Allah karena pikirku pesaingku banyak, kaya, pintar, dan punya tampang. tapi aku tetap berusaha positif thinking dan berkat akupun bisa.


Entah berapa waktu berlalu, aku lupa...
Namun tepatnya hari Minggu
Aku mendapat SMS dari temanku...
Selamat kawan.. namamu masuk dalam daftar peserta yang lulus tes CPNS.

Oohhh tuhan... sujud syukurku tangiskupun pecah kupeluk buah hatiku... ini kado terindah buatmu nak bisikku... sambil menangis aku hubungi langsung temanku, apa iya tanyaku... iya katanya kamu lulus dan akupun lulus.

Kini hampir sepuluh tahun kisah itu berlalu, dan akan menjadi kenangan terindah dalam hidupku.

#Semoga menginspirasi#
#Pejuang CPNS#

Posting Komentar untuk "Inspirasi Dari Buk Evi- Meneteskan Air Mata Membacanya (Pejuang CPNS) 2019, 2020, 2021"