Pengertian Hacker Menurut Onno W. Purbo
Gencarnya berita tentang sepak terjang hacker Indonesia dan Australia di media membuat Admin tertarik untuk membahas seputar Hacker ini, serangan hacker Indonesia terhadap situs pemerintah Australia yg di balas penyerang terhadap situs pemerintah Indonesia oleh hacker Australia ternyata tidak bisa di bilang perang cyber, karena menurut para ahli perang cyber dapat terjadi bila Presiden yg memberi perintah.
Ini menarik untuk di simak, karena ternyata anonymous Australia ternyata mendukung serangan hacker Indonesia asal tidak meng hack situs publik.
Dan serangan terhadap situs angkasa pura juga di bantah oleh anonymous Australia bahwa itu bukan serangan dari mereka, karena mereka tdak akan menyerang situs publik dan pendidikan.
Mereka merujuk pemakaian bahasa inggris yg di gunakan si penyerang sebagai bahasa inggris terjemahan yg salah pada tata bahasanya.
Apakah ada yg berusaha mendulang di air keruh.? Kita lihat saja perkembangannya.
Di bawah ini Admin menyajikan uraian para ahli tentang dunia hacker. Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh : Onno W. Purbo
Banyak artikel / tulisan di media tentang ‘hacker’, tapi tidak banyak yang membahas tentang budaya, etika, aturan yang mengatur komunitas misterius ini. Sebuah masyarakat yang hanya ada & dikenal diantara underground (demikian istilah mereka).
Tulisan
ini di sadur dari beberapa bahan di
Internet underground seperti tulisan Gilbert
Alaverdian akan mencoba membahas hal-hal ini, agar masyarakat umum dapat mengerti sedikit tentang sub - culture di dunia underground.
Di
media & stereotype masyarakat tentang
hacker adalah orang yang jahat
dan suka merusak. Padahal arti sebetulnya
hacker adalah tidak seperti
yang dibayangkan banyak
orang.
Stereotype ABG 15 tahun, yang duduk di belakang komputer berjam-jam, masuk ke sistem dan men-delete atau menghancurkan apa saja yang bisa mereka hancurkan – “anak” ini dikenal sebagai cracker bukan sebagai hacker.
Cracker
ini yang sering anda dengar di berita / media, mematikan situs web, menghapus
data dan membuat kekacauan kemanapun mereka pergi.
Di
dunia elektronik bawah tanah (underground)
nama jarang digunakan. Orang biasanya
menggunakan nama alias, callsign atau nama samaran.
Hal ini memungkinkan kita bisa menyamarkan identitas, dan di kenali sesama underground.
Beberapa
nama populer diantara hacker Indonesia bisa dikenali seperti hC, cbug, litherr,
fwerd, d_ajax, r3dshadow, cwarrior, ladybug, chiko, gelo, BigDaddy dsb.
Apakah perbedaan mendasar antara cracker & hacker? Di http://www.whatis.com, cracker di definisikan sebagai “seseorang yang masuk ke sistem orang lain, biasanya di jaringan komputer, membypass password atau lisensi program komputer, atau secara sengaja melawan keamanan komputer.
Cracker dapat mengerjakan hal ini untuk keuntungan, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan.
Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem”
Sedangkan Hacker menurut Eric Raymond di definisikan sebagai programmer yang pandai. Sebuah hack yang baik adalah solusi yang cantik kepada masalah programming dan “hacking” adalah proses pembuatan-nya.
Menurut Raymond ada lima (5) karakteristik yang menandakan seseorang adalah hacker, yaitu:
1.
Seseorang yang suka belajar detail dari
bahasa pemrograman atau system.
2.
Seseorang yang melakukan pemrograman
tidak cuma berteori saja.
3.
Seseorang yang bisa menghargai, menikmati
hasil hacking orang lain.
4.
Seseorang yang dapat secara cepat belajar
pemprograman.
5. Seseorang yang ahli dalam bahasa pemrograman tertentu atau sistem tertentu, seperti “UNIX hacker”.
Yang
menarik, ternyata dalam dunia hacker
terjadi strata-strata (tingkatan)
yang diberikan oleh komunitas
hacker kepada seseorang karena
kepiawaiannya, bukan karena
umur atau senioritasnya.
Saya
yakin tidak semua orang setuju dengan derajat yang akan dijelaskan disini, karena ada kesan arogan terutama pada level yang tinggi. Untuk memperoleh pengakuan / derajat, seorang hacker harus mampu membuat program untuk eksploit kelemahan sistem, menulis tutorial
(artikel), aktif diskusi di mailing list, membuat situs web dsb.
HIRARKI HACKER
Mungkin
agak terlalu kasar jika di sebut
hirarki / tingkatan hacker; saya yakin
istilah ini tidak sepenuhnya bisa
di terima oleh masyarakat hacker.
Oleh karenanya saya meminta
maaf sebelumnya.
Secara
umum yang paling tinggi hacker sering
di sebut ‘Elite’;
Di
Indonesia mungkin lebih
sering di sebut ‘suhu’.
Sedangkan,
di ujung lain derajat hacker
dikenal ‘wanna-be’ hacker atau
dikenal sebagai ‘Lamers’.
Elite
:
Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan.
Mereka
mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrogramman setiap
harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat.
Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa di ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.
Salah satu suhu hacker di Indonesia yang saya hormati & kagumi kebetulan bekas murid saya sendiri di Teknik Elektro ITB, beliau relatif masih muda sekarang telah menjadi seorang penting di Research & Development Telkomsel.
Semi
Elite:
Hacker
ini biasanya lebih muda daripada
Elite. Mereka juga mempunyai
kemampuan & pengetahuan
luas tentang komputer. Mereka
mengerti tentang sistem operasi
(termasuk lubangnya).
Biasanya dilengkapi dengan sejumlah kecil program cukup untuk mengubah program eksploit. Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh hacker kaliber ini, sialnya oleh para Elite mereka sering kali di kategorikan Lamer.
Developed
Kiddie:
Sebutan ini terutama karena umur kelompok ini masih muda (ABG) & masih sekolah. Mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan. Mereka mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya. Umumnya mereka masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
Script
Kiddie:
Seperti
developed kiddie, Script Kiddie
biasanya melakukan aktifitas di
atas. Seperti juga Lamers, mereka hanya
mempunyai pengetahuan teknis
networking yang sangat minimal.
Biasanya tidak lepas dari GUI.
Hacking dilakukan menggunakan trojan
untuk menakuti &
menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.
Lamer:
Mereka
adalah orang tanpa pengalaman
& pengetahuan yang ingin
menjadi hacker (wanna-be hacker).
Mereka biasanya membaca atau
mendengar tentang hacker & ingin
seperti itu. Penggunaan komputer
mereka terutama untuk main
game, IRC, tukar menukar software
prirate, mencuri kartu kredit.
Biasanya melakukan hacking menggunakan software trojan, nuke & DoS.
Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel dsb. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.
SOMBONG
Sombong
merupakan salah satu sebab
utama seorang hacker tertangkap.
Mereka menyombongkan diri
& memproklamirkan apa yang mereka
capai untuk memperoleh pengakuan
dari yang lain. Hacker lain,
karena pengetahuan-nya masih kurang,
biasanya akan memilih target secara
hati-hati. Secara perlahan mereka
akan naik hirarki mereka
sesuai
dengan kemampuannya, tanpa menyombongkan
dirinya.
HACKER MENOLONG INDUSTRI
Umumnya
pembuatan software akan sangat
berterima kasih akan masukan dari
para hacker, karena dengan adanya
masukan ini software yang mereka
buat menjadi semakin baik.
Memang
kadang eksploit yang dihasilkan
para hacker tidak langsung di
peroleh si perusahaan software, tapi
di tahan oleh komunitas underground
ini – sampai digunakan
oleh
lamers & membuat kekacauan.
ETIKA
Dalam komunitas hacker ternyata ada etika & aturan main yang membedakan antara hacker & cracker, maupun hacker kelas rendahan. Salah satu etika yang berhasil di formulasikan dengan baik ada di buku Hackers: Heroes of the Computer Revolution, yang ditulis oleh Steven Levy 1984.
Ada
6 etika yang perlu di resapi
seorang hacker:
Akses ke komputer – dan apapun yang akan mengajarkan kepada anda bagaimana dunia ini berjalan / bekerja – harus dilakukan tanpa batas & total.
Selalu
mengutamakan pengalaman lapangan!
Semua
informasi harus bebas, tidak di sembunyikan.
Tidak
pernah percaya autoritas – percaya
pada desentralisasi.
Seorang hacker hanya di nilai dari kemampuan hackingnya, bukan kriteria buatan seperti gelar, umur, posisi atau suku bangsa.
Seorang
hacker membuat seni & keindahan
di komputer.
Komputer dapat mengubah hidup anda menuju yang lebih baik.
ATURAN MAIN HACKER
Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio http://packetstorm.securify.com/docs/hack/ethics/my.code.of.ethics.html, yaitu:
Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.
Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.
Jelas dari Etika & Aturan main Hacker di atas, terlihat jelas sangat tidak mungkin seorang hacker betulan akan membuat kerusakan di komputer.
Sekarang mari kita mengenal Jim Geovedi, Hacker Indonesia yang terkenal di dunia.
Semenjak kasus Wildan, sang pengganti tampilan situs resmi presiden, Presidensby.info, merebak, beberapa orang mulai mengaitkannya dengan deretan hacker atau peretas top Indonesia zaman dahulu.
Memang, banyak pihak yang mengatakan bahwa ilmu Wildan masih belum bisa dikatakan pro, namun tidak sedikit pula yang mengatakan bahwa dia sudah tergolong pakar.
Terlepas dari pro atau tidaknya Wildan sebagai seorang hacker, beberapa tahun lalu ada seorang peretas dari Indonesia yang berhasil membuat banyak pihak tercengang.
Dia bukan meretas bank atau toko online atau sekadar situs milik presiden saja. Yang dia lakukan adalah langsung meretas satelit.
Hacker
satu ini bernama Jim Geovedi
(Jim.Geovedi.com).
Keahlian dia dalam dunia peretasan menjadi pembicaraan banyak pihak, bahkan dia juga pernah menjadi pembicara dalam pertemuan hacker internasional.
Memang aksi peretasan satelit ini bukan dilakukan atas dasar iseng atau sejenisnya. Jim melakukan hal tersebut karena pada tahun 2006 (BBC News - 2006) dia pernah menjadi pembicara atas isu keamanan satelit.
Dari hal tersebut, Jim mencoba mempelajari sistem dan proses kerja satelit yang akhirnya dia dapat melakukannya.
Tidak
hanya dapat mengubah arahnya
saja, Jim juga mampu menggeser
satelit yang dia
'lumpuhkan' tersebut.
Archive.Cert.Uni-Stuttgart.de pernah mengulas bahwa Jim mendapatkan kemampuan hackernya ini tidak karena sekolah tinggi atau mempunyai gelar IT. Dia mempelajari sistem internet dan komputer secara otodidak dan pergaulannya yang luas dengan hacker-hacker dunia.
Setelah aksinya meretas satelit tersebut, pada bulan Januari 2009 silam (The Register - 2009), hasil penelitian atas kelemahan sistem satelit yang dia dapatkan dijadikan acuan salah satu topik pembicaraan dalam Black Hat Security Conference di Washington, D.C.
Uniknya, Jim tidak mau disebut sebagai pakar IT atau ahli. Dia lebih suka dianggap sebagai pengamat atau partisipan aktif saja.
Sekarang ini, Jim menetap di London dan mendirikan perusahaan jasa layanan sekuritas teknologi informasi.
Tentunya, apabila pemerintah Indonesia mau sedikit jeli, banyak ahli komputer dan IT di Indonesia ini yang mempunyai keahlian di atas rata-rata.
Apabila
mereka diberdayakan, maka
teknologi IT di negara ini tidak akan
kalah dengan negara lain.
Posting Komentar untuk "Pengertian Hacker Menurut Onno W. Purbo"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.