Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis Lengkap - Pengaruh Hepatitis (Penyakit Hati) Dalam Kehamilan Dan Persalinan Serta Penangannya

Sinopsis Lengkap - Pengaruh Hepatitis (Penyakit Hati) Dalam Kehamilan Dan Persalinan Serta Penangannya


Prevalensi penyakit hati di indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, penyakit hati sebagai komplikasi kehamilan akan lebih sering kita jumpai. Hal ini dapat berakibat buruk terhadap kehamilan, persalinan dan nifas, bahkan dapat mengancam keselamatan ibu.

 

Penyakit Hati Sebagai Komplikasi Dalam Kehamilan

1.   Hepatitis Infeksiosa

Penyebab hepatitis infeksiosa adalah 2 jenis virus yang menyerang baik para remaja maupun orang dewasa. Baik oleh virus A dan virus B hepatitis. Di daerah tropis, wanita hamil lebih sering menerita hepatitis di bandingkan dengan negara-negara eropa dan amerika. Jenis penyakitnya lebih parah, mengakibatkan kerusakan sel-sel hati yang luas. Nekrosis menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin yang tinggi.

Gambaran klinis berupa anoreksia, demam, mual, muntah, nyeri ulu hati, ikterus, dan pembesaran hati.pemeriksaan laboratorium menggunakan urin, darah, dan fungsi hati akan menguatkan diagnosis.

·         Pengaruh Dalam Kehamilan

-      Terjadi abortus, partus prematurus, dan kematian janin dalam kandungan.

-      Apakah virus ibu masuk kedalam tubuh janin belum dapat dipastikan.

 

·         Pengaruh Dalam Persalinan Dan Nifas

-      Penghentian kehamilan tidak mengubah jalannya penyakit baik dengan jalan abortus buatan, maupun dengan induksi persalinan.

-      Bila tidak ada indikasi penyelesaian persalinan, kelahiran pervaginam di awasi dengan baik.

-      Kala II boleh di perpendek dengan ekstraksi vakum atau forseps bila janin hidup dan embriotomi bila mati.

-      Bahaya yang paling mengancam ibu adalah pada saat pasca persalinan. Karena sering terjadi perdarahan yang hebat dan sulit di kontrol atau hipofbrinogenemia.

·         Penanganan

-      Pengobatan hepatitis dalam kehamilan sama dengan keadaan tidak hamil. Dalam hal ini kita harus bekerja sama dengan ahli patologi klinik dan penyakit dalam

-      Penderita harus dirawat, istirahat dan diet heptitis.

-      Di berikan infus cairan (dextrose dan glukosa) dan elektrolit yang cukup.

-      Obat-obat. Antibiiotika, kortikosteroid, dan obat proteksi hati.

 

2.   Sirosis Hepatis

Wanita dengan sirosis hepatis dapat hamil, bila fungsi hati masih baik dan proses sirosis tidak luas. Penyakit ini dapat memberikan pengaruh tidak baik terhadap kehamilan, sebaiknya kehamilan tidak banyak pengaruhnya terhadap sirosis hepatis.

a.    Pada kasus berat dengan varises esofagus dan hamil, sebaiknya kehamilan di hentikan (abortus buatan).

b.    Pada penyakit ringan kehamilan, persalinan dan nifas dengan pengawasan yang baik dan teratus biasanya akan berjalan seperti biasa. Bahaya yang mungkin mengancam adalah perdarahan pasca persalinan.

 

3.   Penyakit Hati Karena Obat

Penyakit hati karena obat biasanya karena pemberian obat-obatan atau toksin dengan dosis tinggi atau salah yang dapat mengganggu fungsi hati. Di antaranya renotiazin, tetrasiklin, klorpromazin, kloroform, fosfor dan hemolisin. Penangan dilakukan dengan segera menghentikan pemberian obat.

 

4.   Ruftura Hepatis

Ruptura hepatis biasanya karena trauma (kecelakaan) atau spontan. Angka kematian tinggi 75% karena terjadinya perdarahan yang hebat. Kalau segera di ketahui, penanganannya adalah segera operatif oleh ahli bedah.

 

5.   Kolelitiasis Dan Kolesistitis

Kolitiasis dan kolesistitis dijumpai 2-3 kali lebih sering pada wanita dibndingkan pria. Kehamilan di anggap sebagai faktor predisposisi. Kombinasi antara lambatnya pengosongan kandung empedu dan adanya hiperkholesterolemia dalam kehamilan memudahkan terbentuknya batu. Gejalanya berupa kolik, demam, ikterus, feses pucat, dan urobilinogen dalam urine negatif. Pengaruh terhadap kehamilan tidak banyak. Bila kolik dan demam hebat, penanganannya adalah operatif.

 

Penyakit Hati Oleh Komplikasi Kehamilan

1.   Hiperemesis Gravidarum

Dengan mual, muntah, dan anoreksia (nafsu makan kurang) dapat terjadi kekurangan cairan dan zat makanan. Sehingga terjadi kelaian pada hati disertai ikterus, karena adanya nekrosis pusat lobus hepar. Kadar bilirubin meningkat sampai 2,0-5,5 mg%.

 

2.   Pre-eklamsi Dan Eklamsia

Pada pre-eklasi dan eklamsia terjadi spasme arteriol menyeluruh termasuk di hati. Sehingga beberapa bagian hati menjadi nekrosis yang kadang-kadang menjalar sampai ke tengah lobulus hati. Menurut perkiraan, secara histologik, hampir setengah (50%) penderita eklamsia terjadi kelaian pada hati.

 

3.   Ikterus Rekuren Gravidarum

Ikterus rekuren gravidrum, di sebut juga ikterus idiopatik gravidarum, di sebut juga ikterus idiopatik gravidarum atau hepatosis obstetrik, adalah timbulnya ikterus yang tidak di ketahui penyebabnya. Di sertai rasa gatal pada badan saat kehamilan. Kelaianan yan di jumpai adalah kolestasis intrahepatik dengan pewarna empedu di tengah lobulus hati. Sel-sel hati tidak mengalami kerusakan. Pengobatan secara simtomatis dari pemberian vitamin K.

 

4.    Atrofi Kuning Hati Akut

Penyebab atrofi kuning hati akut (acute yellow liver atrophy) di bagi :

·         Disebabkan hepatistis virus/ keracunan obat.

·         Semata-mata akibat obstetrik

Atrofi kuning akut obstetrik terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan atau dalam persalinan, namun hal ini jarang di jumpai. Gejalanya mntah hebat, sakit epigastrium, ikterus progresif, koma, dan bisa fatal. Penyebabnya belum di ketahui. Kemungkinan disebabkan adanya ‘’toksin’’ oleh janin atau plasenta atau oleh zat-zat dari luar. Bila hal ini di jumpai, biasanya tidak banyak yang dapat di kerajakan untuk menolong janin dan ibu. Apabila janin masih hidup dapat dipertimbngkan induksi persalinan.

 

SELESAI

Sumber : Sinopsis Obstetri Jilid I  

Posting Komentar untuk "Sinopsis Lengkap - Pengaruh Hepatitis (Penyakit Hati) Dalam Kehamilan Dan Persalinan Serta Penangannya"