Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngeri Ya, Pantas di Neraka Banyak Sekali Wanita

  rezeki anak sholeh

Ternyata benar kata Rosulullah, mereka kebanyakan dari golongan Istri yang kufur.

Banyak yang sudah kubaca berbagasi sosial media, saya ga habis mikir dengan mereka yang mengatakan mertua mereka buruk, jahat, dan lain-lain.

Itu kalau suami mereka baca gimana.?

Dengarlah para istri, kelak kalian akan menjadi mertua dari anak-anak kalian.

Apa yang kalian tabur, maka itulah kelak yang kalian tuai.

Jika kalian berkata demikian, dan memburukkan mertua kalian yang notebenenya ibu dari suami kalian.

Maka, janganlah marah jika di hari tua kalian, kelak akan mendapat perlakuan sama dari menantu kalian pula.

Jangan berkata "Tentu kami akan menjadi mertua yang baik tuk menantu kami, tidak seperti mertua kami saat ini."

Kalian boleh berbicara demikian saat ini. Namun, esok kalian tidak akan pernah tau menantu seperti apa yang Allah siapkan untuk kalian kelak.

Ingatlah selalu, bahwa hukum akan berbalik pada diri kita. Kita akan menjadi mertua dari menantu anak-anak kita.

Satu lagi, Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ismail menceraikan istrinya yang berkeluh kesah, suka mengeluh ini dan itu.

Disini banyak saya jumpa hal demikian, namun harus kita ketahui, gaji suami bukanlah milik istri, karena dalilnya jelas, bahwa suami memberi nafkah sesuai kemampuannya.

Misal suami memberi nafkah hanya 20 ribu sehari, maka sudah termasuk dia (suami) melakukan kewajibannya.

Jadi, janganlah pernah berpikir bahwa gaji suami adalah milik istri, dan menjadikan suami atm berjalan.

Intinya, syurganya istri ada pada suami, dan syurganya suami ada pada ibunya (mertua).

Itu ada dalam hadits shoheh.

”Seandainya aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain maka pasti aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.” [HR. Bukhari no.5971 dan Muslim no.2548]

Jika telah sampai sebuah Hadits soheh datang pada mu, maka adakah kamu berani menentang Allah dan Rosul mu wahai para Istri?

Ingatlah, Neraka paling banyak diisi wanita, dan jangan sampai kita menjadi salah satu penghuninya.

Ingat pula, bahwa kita bekal menjadi mertua, jangan sampai apa yang kita lakukan ke mertua kita, akan dibalas oleh menantu kita kelak.

Karena hukum dunia itu sangat cepat balasannya.

Nb :

  1. Kalian mau ga, kelak anak laki-laki kalian diatur oleh menantu kalian, dan dilarang memberi sesuatu karena keuangannya dipegang istrinya?
  2. Kalian mau ga di hari tua, anak-anak kalian lebih prioritaskan istri mereka dan tidak mengindahkan kalian?

Setau saya, semakin tua umur, maka sensitivitas semakin rentan dan pengennya diprioritaskan. Yang dimana anak yang kita kandung, kita rawat, kita besarkan, pas menikah, tiba-tiba diatur sama istrinya. Itu gimana rasanya?

Saya selalu berdoa kelak masa tua saya dijauhkan dari tipikal menantu yang mengatur-atur suami (anak saya).

Pendapat :

  • Tahukah teman-teman, dengan istilah rizki anak sholeh? Nah, itu adalah rizki seorang suami yang patuh kepada ibunya. Bukan rizki yang datang tiba-tiba lalu bilang 'wah, rizki anak sholeh', karena hakikatnya rizki ya memang datangnya secara tiba-tiba, "min haitsu laa yahtasib". Tapi kalau untuk mencapai rizki anak sholeh itu ya, itu tadi. Patuh terhadap orang tua, memberinya kasih sayang, berbuat amal sholeh terhadapnya, mau berbagi rizki untuk ibunya. Maka yaqinlah, Allah akan membalasnya dengan rizki yang berkah dan berlipat ganda. Barulah pantas disebut 'wah ... ini rizki anak sholeh'.
  • Bukan gaji suami milik ibunya maaakkk... Gak gitu ceritanya,. Jadi gini Mak, Allah mengatakan, Ibu adalah tanggung jawab anak laki - laiknya. Artinya anak laki- laki harus memperhatikan apa yg dibutuhkan Ibunya. Gimana ya Mak, itu sudah ketentuan Allah yg kita tidak bisa menawarnya. Di balik itu, Allah sudah mnyelipkan rejeki. Allah maha kaya. Pokonya saling menjaga aja, agar istri tidak merasa tertindas. Karena apa yang suami capai saat inii, adalah penghantar dari seorang ibu.
  • Jalan menuju syurga dalam islam hanyalah taat pada Allah dan Rosulullah
  • Betul itu Mbak, ketika seorang perempuan sudah menikah maka dia harus patut pada suaminya karena ortu dari si perempuan telah melepaskan tanggung jawabnya kepada sang suami.

Posting Komentar untuk "Ngeri Ya, Pantas di Neraka Banyak Sekali Wanita"