Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perang Energi Yang Mudah Mudahan Tidak Terjadi

dampak positif energi nuklir


Solar langka di beberapa daerah di sumatera dan beberapa kali pertalite serta pertamina dex hilang di peredaran di banyak SPBU. Ini miss manajemen atau ada yang lebih besar dari hal itu yang itu bener telah terjadi PERANG ENERGI seperti yang kita bicarakan beberapa bulan lalu, setelah perang biologi maka di lanjut dnegan perang cuaca dan dilanjut dnegan perang energi?

Oh, dianggap konspirasi ya? Di anggap globalis itu tidak ada? Dianggap  operasi intelejen tiongkok itu tidak ada? Karena konspirasi theori, dianggap CIA dongeng operasi-operasinya? Dianggap peraturan yang menguntungkan OLIGARKI itu kebetulan, bukan pesanan yang di bayar kepada para pembuat peraturan di senayan dan pejabat di tingkat kementrian tidak ada ya?

Bernegara kalau terlalu polos tidak pernah ikut sespim, sesko, lemhanas dan lain sebagainya di tambah orang disekelilingnya punya ilmu masa lalu, ya berat menjalankan masa depan bangsa dan negaranya kalau begitu.

Keterlepasan masa lalu dengan masa kini, itu bukan karena corona dengan efek lock down dan vaccine nya saja.

Perilaku berubah cepat terutama generasi milenial dan gen Z  karena digital teknologi, membuat banyak hal berubah. Itu terjadi sebelum tahun 2019 gejalanya telak memukul banyak sendi kehidupan. Matinya koran, turunnya viewer golf, meningkatnya sabun cair, matinya mobil sedan, pemimpin banyak negara menjadi lebih muda dan wanita. Ini semua serba baru.

Terlihat saat ini indonesia masih belum ngeh juga, pemimpinnya dan rakyatnya, baik incumben MAUPUN OPOSISI.

Sedikit sekali yang memahami hal ini yang kebanyakan mereka yang sadar adalah bukan mahluk politik, bahkan apolitik, anti politik.

Kembali ke bidang ekonomi, dimana kita ini tidak berpolitik, kita business as usual aja. Toh salah satu sendi bernegara sejajar dnegan politik namanya ekonomi.

Dalam 20 tahun ini memang otak banyak orang TERLALU POLITIK, di kedepankan hanya jabatan, jabatan dan jabatan. Bukan kebijakan dan kemanfaatan jabatan untuk rakyat yang semuanya di lindungi dengan pasukan propaganda media plus buzzer.

Ekonomi yang mau kita diskusikan adalah KITA SUDAH MASUK PERANG ENERGI dan dalam pedang ada yang namanya ECONOMIC AT WAR. Sebuah mode perang berdasar pemahaman ekonomi. 

Perang amerika tiongkok naik kelevel berikutnya. Diawali di tahun 2017 dengan trade war, kemudian saling serang dengan financial war, kemudian masuk ke biological war dan yang terbaru perang cuaca atau climate war.

Biological war belum selesai, seperti analisa awal, sama seperti perang dunia perama sekita 4 tahunan, seperti perang dunia kedunia kedua 4 tahunan puncaknya, inipun sama, wabah virus ini kurang lebih 4 tahunan bisa sampai 2024 namun intensitasnya saat ini mungkin terlihat turun, tetapi kita terus waspada masih bisa mutasi gelombang ketiga, serta efek long covid yang belum tersolusikan.

Perang energi di awali dengan dimainkannya gas oleh rusia, dan minyak dunia oleh timur tengah. Harga bergerak karena stok di batasi jumlahnya. Apa yang terjadi kalau harga gas ke 60 dolar dalam 3 bulan kedepan dan harga minyak mentah ke 100 dolar?

Efek pertama adalah harga komoditas seperti nikel dan lain sejenisnya akan turun, karena naiknya biaya produksi. Saat ini di tiongkok energi terbatas, 90% energi  dalam negeri tiongkok itu import.

Efek ke indonesia makin parah lagi karena 85% impor bahan baku produksinya dari  tiongkok’

Saat ini negara yang tidak punya sumber alam energi. Ketar ketir seperti tiongkok, ini memang di target. 

Sahabat yang tidak percaya informasi ini anggap kesimpulan kali ini adalah konspirasi theory, begini kesimpulannya, karena indonesia mati hidupnya adalah dnegan tiongkok, bahkan kayak provinsi dnegan mata uang yuan dalam dagangnya, sementara MANA MAU TIMUR TENGAH DI BAYAR YUAN, dolar terbatas stoknya, hutang IMF dolar belum juga dapat.

Indonesia yang miring ke tiongkok jelas jelas membuat  bernegaranya nati barat, sementara barat adalah penguasa energi. Maka sangat bisa terjadi kelangkaan sumber energi minyak dan gas akan terjadi di indonesia, karena kesalahan kebijakan luar negari dan kebijakan yang tidak membela rakyat mulai terasa pengaruhnya, yaitu, rakyat di piramida tengah dan bawah SANGAT LAPAR !!!

#Mar Di gu

Posting Komentar untuk "Perang Energi Yang Mudah Mudahan Tidak Terjadi"