Jawaban Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Di Indonesia
SOAL NOMOR 1 :
1). Jelaskan sejarah perkembangan sistem ekonomi di Indonesia?
Jawab :
Di tahun 1945, saat kita lagi nyiapin kemerdekaan, BPUPKI berembuk untuk membahas isi UUD 1945. Salah satunya adalah pasal 33 tentang Kesejahteraan Sosial (yang sekarang kita pakai sebagai landasan sistem ekonomi).
Kurang lebih kayak gini karakter dari pasal 33 itu:
Siapa yang mencanangkan dan care sama isi pasal itu?
Ya, Mohammad Hatta. Sosok yang udah ngomongin koperasi dari kapan tahu dan peduli sama semangat kerjasama Supaya nggak salah kaprah, Bung Hatta ngejelasin maksud dari pasal itu yang kurang lebih: “Ekonomi kita harus berlandaskan semangat kolektivisme. Artinya, perekonomian rakyat berdasarkan koperasi, yang di atasnya ada pemerintah yang mengatur usaha produksi untuk kesejahteraan rakyat.”
Bayangin aja gimana perekonomian Indonesia di masa penjajahan. Disuruh kerja paksa. Upah kecil. Perusahaan Belanda naroh investasi besar di tambang dan jasa. Dari situ, berapa yang kita dapat? 8 persen saja bung.
Maka, setelah merdeka, mulai ada transisi.
Dari yang sebelumnya kita mengadopsi (atau pasrah?) dengan “ekonomi kolonial” berganti jadi “ekonomi nasional”.
Salah satu usaha buat kembali memperkuat ekonomi kita gara-gara agresi militer ini adalah kebijakan bernama “Gunting Syafruddin”. Kebijakan yang dibuat Syafruddin Prawiranegara, Menteri Keuangan saat kabinet Hatta sekaligus menjadi kebijakan mata uang pertama di Indonesia.
Ngapain itu gunting syafruddin?
Syafruddin menggunting mata uang NICA dan de Javasche Bank pecahan 5 gulden ke atas. Nantinya, bagian sebelah kiri masih bisa dipakai sebagai alat pembayaran, sementara yang kanan ditukar obligasi negara senilai setengah mata uangnya. Misalnya: kamu punya uang 10 gulden. Kamu gunting jadi dua. Uang yang bisa kamu pakai 5 gulden (dari bagian kiri) dan yang kanan ditukar obligasi senilai 5 gulden.
Tujuannya untuk nyeimbangin antara jumlah uang yang ada, dan barang yang beredar. Intinya: biar nggak inflasi. Biar harga nggak mahal, dan nilai uang kita gak turun.
Meskipun telah melakukan usaha ini, perubahan dari ekonomi kolonial ke ekonomi nasional baru bisa bener-bener dirasakan ketika masa kabinet Natsir. Ada banyak tokoh yang berkontribusi mulai dari Soemitro Djojohadikoesoemo, Mohammad Hatta, Syafruddin Prawiranegara, Djuanda, dan Jusuf Wibisono.
Di era kabinet Natsir, industri skala kecil mulai berkembang. Bantuan berupa teknik dan outlet pemasaran dikasih. Dia juga membuat program Benteng, yaitu pemberian lisensi khusus untuk orang Indonesia yang mau impor barang. Kebijakan Benteng dicetuskan pak Soemitro, ahli ekonomi di kabinet Natsir.
Ini adalah periode yang dikasih sama Bung Karno pada 21 Februari 1957.
Karena saat itu adalah masa yang gelap.
Di masa itu, gejolak revolusioner kenceng banget.
Buruh pada mogok kerja. Pendapatan negara turun, inflasi naik (harga pada mahal, nilai rupiah kecil). Bayangin aja, Indonesia yang penghasil beras terbesar harus impor. Harga barang naik sampaie 650%.
Makanya, di saat ini, seluruh sistem ekonominya dikuasai oleh negara. Disebutnya sistem ekonomi etatisme atau ekonomi terpimpin. Buat ngatasin ini, dibuatlah Dewan Perancang Nasional (Depernas) yang diketuai Mohammad Yamin.
Depernas ini sempat membuat program bernama Pembangunan Nasional Berencana Delapan Tahun (1961-1968) dengan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin demi ningkatin program pembangunan nasional.
Sayangnya, hal ini nggak begitu berhasil. Kita sempat mengalami penurunan mata uang (devaluasi). Gimana tuh maksudnya? Jadi, misalnya kamu punya uang kertas Rp500, maka berubah jadi Rp50 dan uang Rp1000 jadi Rp100.
Tahun 1996, kejatuhan Orde Lama melahirkan Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto. Tantangannya besar: kita lagi inflasi 650%, utang sampai US$ 2,5 miliar, dan tingkat pertumbuhan rendah.
Soeharto pun melakukan berbagai upaya reformasi perekonomian. Mulai dari ngembangin sektor swasta, menarik investor asing, ilangin subsidi di perusahaan pemerintah. Intinya: dia ngupayain berbagai macam cara untuk ngurangin kenaikan harga dan menyuplai ketersediaan beras.
Di masa ini, kita mennggunakan sistem ekonomi campuran.
Perekonomian Indonesia pun mulai bangkit.
Indonesia kembali bergabung dengan IMF, yang artinya kita bisa mendapat bantuan keuangan dari negara asing. Inflasi supertinggi juga mulai turun. Sampai akhirnya muncul undang-undang Penanaman Modal Asing tahun 1967 dan dibuat konsep anggaran yang berimbang.
SOAL NOMOR 2 :
2). Jelaskan keterkaitan antara Sistem Ekonomi Pancasila dan Sistem Ekonomi Kerakyatan?
Jawab :
Identitas kebangsaan menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap negara berdaulat dalam upayanya untuk mensejahterakan rakyatnya. Melalui identitas kebangsaan inilah, dapat diuraikan mengenai aspek-aspek ekonomi yang tepat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.
Hubungan sistem ekonomi ini terjadi karena upaya peningkatan kesejahteraan umumnya dilakukan melalui upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi, sementara upaya untuk menjamin terpeliharanya identitas bangsa dilakukan melalui proses pembangunan.
Indonesia melandasi sistem ekonomi negaranya dengan ideologi falsafah yang telah disepakati bersama, yakni Pancasila. Melalui Pancasila, Indonesia menjadi lebih mudah dalam menata serta mengarahkan berjalannya sistem ekonomi, serta menghadapi kemungkinan-kemungkinan permasalahan ekonomi yang muncul.
Sistem Ekonomi Pancasila, di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi sehingga dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Indonesia di mana peran pemerintah dan masyarakat saling berkesinambungan. Misalnya, dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperang aktif. Sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan kepada rakyat guna mewujudkan masyarakat sejahtera.
Jika sistem ekonomi pancasila dijalankan dengan benar akan menjadi sistem perekonomian yang paling baik untuk diterapkan di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara yang menganut ideologi pancasila, sehingga sistem ekonomi pancasila tidak akan bertentangan dengan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SOAL NOMOR 3
3). Liberalisasi pertanian telah merugikan pertanian Indonesia. Kebijakan-kebijakan apa saja yang harus ditempuh pemerintah agar petani di Indonesia sejahtera?
Jawab :
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah sebagai berikut:
1.Perluasan Lahan Pertanian
Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tingggal di pedesaan, mata pencaharian mereka adalah usaha pertanian. Umumnya mereka berniat untuk meningkatkan produksi hasil pertanian mereka semaksimal mungkin, menuju swasembada pangan. Tetapi tantangan menuju cita-cita tersebut sangat besar, terutama karena faktor luas tanah pertanian yang makin sempit. Seperti yang kita ketahui saat ini banyak lahan pertanian yang dijadikan sebagai lahan pemukiman dan lahan bangunan industri yang akhirnya membuat lahan pertanian semakin. sempit. Lahan pertanian yang sempit dapat menurunkan tingkat produksi hasil pertanian, sehingga luas lahan pertanian pun sangat berpengaruh pada tingkat produksi dan kesejahteraan petani saat ini.
Kemajuan pertanian tidak akan dapat diraih tanpa infrastruktur yang memadai. Dalam hal ini perlunya perluasan lahan pertanian, dimana perluasan lahan pertanian ini dapat ditingkatkan dengan cara memanfaatkan lahan yang kurang produktif diolah menjadi lahan yang subur, membuka hutan di daerah-daerah yang penduduknya masih tipis seperti di Sumatra, Kalimantan, dll, serta proyek persawahan pasang-surut di pulau-pulau tersebut, dan tidak hanya membangun lahan lahan industri dan mengambil bahan tambang yang ada tapi harus di pikirkan dampak yang dapat di timbulkan dari pengerukan bahan-bahan tambang tersebut, karena lahan pertanian juga sangat penting. Sebagai upaya untuk meningkatakan kesejahteraan petani dan sebagai upaya untuk meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat menengah ke bawah. Karena pembangunan masyarakat Indonesia yang seutuhnya berawal dari pemenuhan gizi seimbang.
2. Penyuluhan usahatani
Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya agar mereka dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Sebagai pendidikan non formal, penyuluhan pertanian mempunyai potensi yang besar untuk mempeluas jangkauan pendidikan bagi masyarakat pedesaan karena terbatasnya pendidikan formal yang ada sehingga dengan penyuluhan usahatani dapat meningkatkan produktifitas serta kualitas usahatani.
Dalam proses penyuluhan juga perlu di tekankan tentang bagaiman strategi atau cara petani mengolah tanah, cara persemaian benih, strategi irigasi yang baik, cara pemupukan yang efektif, serta cara penanggulangan hama dan gulma yang preventif dan yang mampu menjaga lingkungan, serta solusinya tidak hanya penggunakan pestisida atau bahan-bahan kimia lainnya, sehingga lingkungan serta kesehatan tetap terlindungi atau terjaga dari kontaminasi dengan bahan-bahan yang berbahaya.
Dan upaya ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada petani serta masyarakat khususnya masyarakat yang berada dari tempat yang jauh dari akses informasi. Oleh karena itu pemerintah sebagai fasilitator harus lebih peka dengan keadaan masyarakat pedesaan yang kurang mendapatkan akses informasi yang berhubungan dengan bagaimana cara meningkatkan produksi hasil pertanian mereka.
3. PenanggulanganHama Terpadu
Hama adalah penyebab suatu kerusakan pada tanaman yang dapat dilihat dengan pancaindera (mata). hama tersebut dapat berupa binatang, dan dapat merusak tanaman secara langsung maupun secara tidak langsung. Hama yang meruak tanaman secara langsung dapat dilihat bekasnya, misalnya gerekan atau gigitan. Sedangkan hama yang merusak tanaman secara tidak langsung biasanya melalui suatu penyakit. Sedangkan penyakit tanaman adalah penyebaaab kerusakan pada tanaman selain yang disebabkan oleh hama, penyakit tersebut dapat berupa cendawan, bakteri, virus, keadaan fisiologi yang merugikan.
Kurangnya pengetahuan petani tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman pertanian mereka dapat berdampak besar karena dengan adanya hama dan penyakit pada tanaman pertanian mereka dapat menyebabkan gagal panen dan dapat mengurangi hasil produksi, karena dengan adanya gangguan dari luar sangat menentukan berhasil atau tidaknya usaha pertanian. Biasanya masyarakat pedesaan yang kurang mengetahui hal itu hanya pasrah dengan hasil yang mereka dapatkan karena mereka merasa telah melakukan yang terbaik sehingga mereka berharap dapat hasil yang memuaskan dan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan bantuan dari pihak-pihak ahli dalam bidang pertanian untuk membantu mereka dalam mengatasi hal tersebut. Seperti yang kita ketahui para petani di pedesaan memilih pemberantasan hama dengan cara yang instan dan harga yang murah tanpa memikirkan akibat yang dapat ditimbulkan dari pestisida yang mereka gunakan baik yng aman bagi kesehatan maupun lingkungan. Mereka hanya menginginkan hasil yang didapatkan dan keuntungan yang besar.
Pemberantasan hama dapat dilakukan dengan cara PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dapat diakibatkan oleh pestisida yang digunakan petani. PHT merupakan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman ramah lingkungan, yang saat ini merupakan bagian penting dalam pelaksanaan 65.000 unit SL-PTT padi di Indonesia. Implementasi PHT yang benar pada dasarnya akan menghindarkan terjadinya kekeliruan dalam pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman, seperti penggunaan pestisida yang sangat toksik, terjadinya residu pestisida yang melebihi BMR (batas maksimum residu) yang berpotensi mencemari lingkungan dan merusak kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, implementasi PHT untuk mencapai kondisi pembangunan pertanian yang berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan korido-koridor berikut: Pemilihan varietas tahan, teknologi pengendalian hama secara hayati, pergiliran varietas antarmusim dan mozaik varietas, perbaikan teknik budidaya, pengendalian hama berdasarkan ambang ekonomi, minimalisasi residu pestisida, serta mengoptimalisasi penggunaan air. Akan tetapi dalam menerapkan PHT masyarakat perlu bimbingan, sehingga dapat mengoptimalisasi hasil produksi pertanian dan sebagai upaya mensejahterakan petani untuk kehidupan yang lebih sejahtera.
4. Penyediaan benih unggul yang berkualitas
Ketersediaan benih berbagai jenis tanaman yang bermutu tinggi merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha di bidang pertanian. Hal tersebut dapat dicapai melalui program industri benih yang mantap. Berbagai masalah pembenihan merupakan kendala bagi keberhasilan industri benih, masalah penting diantaranya adalah kerusakan atau kemunduran benih (seed deterioration).
Kemunduran benih merupakan suatu proses merugikan yang dialami oleh setiap jenis benih yang dapat terjadi setelah benih masak dan terus berlangsumg selama benih mengalami proses pengolahan, pengemasan, penyimpanan, dan trasportasi. Proses kemunduran benih tidak dapat dihentikan, namun dengan menerapkan ilmu yang sesuai proses kemunduran benih dapat dikendalikan sehingga berlangsung dengan lambat.
Hal ini dapat di atasi dengan cara mengetahui bagaimana prinsip serta bagaiman cara penyimpanan benih yang baik. Dan ini merupakan salah satu hal yang sangat perlu dan penting untuk di perhatikan adalah benih (bibit). Benih pertanian yang berkualitas akan sangat berpengaruh terhadap tingkat produksi hasil pertanian.
Oleh karena itu petani dan pemerintah harus bekerjasama dalam rangka penyediaan benih yang berkualitas, serta benih yang memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit tanaman, sehingga benih yang digunakan adalah bibit yang memiliki kualitas yang tinggi. Karena benih merupakan awal dari proses pertumbuhan, oleh karena itu, benih yang berkualitas sangat di perlukan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas juga. Dengan penyedian benih yang berkualitas akan sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil produksi pertanian dan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat umum.
5. Menerapkan sistim usahatani berkelanjutan
Untuk mewujudkan sistim usahatani berkelanjutan dapat dilakukan pergantian tanaman. Misalnya apabila musim kemarau tiba, petani melakukan pergiliran tanaman. Mulai dengan menanam jagung, menanam kedelai juga kacang panjang, ada juga yang melakukan pola padi, jagung dan tembakau. Pergiliran tanaman difungsikan agar petani tetap produktif bercocok tanam meski pasokan air berkurang, sehingga dilakukan penanaman palawija. Selain itu juga dapat mulai menanam aneka sayuran seperti mentimun, melon, kacang tanah, cabe dan bawang-merah dan lainnya. Pola pergiliran tanaman juga mempunyai fungsi penting yaitu untuk memutus siklus perkembang-biakan hama dan penyakit tanaman, selain itu juga untuk menekan terjadinya erosi dan mencegah terkurasnya unsur hara dari dalam tanah. Pergiliran tanaman diperlukan juga untuk mempertahankan dan memperbaiki sifat-sifat fisik dan kesuburan tanah. Pergiliran tanaman sangat disarankan agar petani tetap produktif dan terus dapat memetik hasil bercocok tanamnya meski musim kering. Pergiliran tanaman dapat mengatasi kemungkinan gagal panen, karena pergiliran tadi dapat memutus siklus hidup hama yang berjangkit pada suatu areal. Penanaman padi pada hamparan sawah diusahakan secara serentak, dengan maksud mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit. Sehingga dapat meningkatkan hasil produksi setiap kali panen dalam hal ini adalah padi (beras), karena beras adalah salah satu bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat indonesia. Oleh sebab itu beras memegang peranan penting di dalam kehidupan ekonomi dn situasi beras secara langsung dapat mempengaruhi situasi bahan-bahan konsumsi lainnya, bahwa jika harga beras di pasaran terus meningkat, maka harga barang-barang konsumsi lainnya cenderung ikut meningkat.
6. Pengelolaan Tanaman Secara Terpadu (PTT)
Pengelolaan tanaman secara terpadu (PTT) adalah pendekatan dalam pengelolaan lahan, air, tanaman, organisme pengganggu tanaman (OPT), dan iklim secara terpadu dan berkelanjutan dalam upaya peningkatan produktivitas, pendapatan petani, dan kelestarian lingkungan. PTT komoditas dapat dirancang berdasarkan pengalaman implementasi berbagai sistem intensifikasi yang pernah dikembangkan di Indonesia, hasil penelitian yang menunjukkan sebagian besar lahan telah mengalami kemunduran kesuburan, dan adopsi filosofi Sistem Intensifikasi Padi (System of Rice Intensification) yang semula dikembangkan di Madagaskar.Tujuan penerapan PTT komoditas (misalnya jagung) adalah untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta melestarikan lingkungan
produksi melalui pengelolaan lahan, air, tanaman, OPT, dan iklim secara terpadu. Prinsip PTT mencakup empat unsur, yaitu integrasi, interaksi, dinamis, dan partisipatif.
7. Penyediaan Pupuk Bersubsidi lebih Ditingkatkan
Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau lingkungan yang baik. Dalam hal ini adapun yang dimaksud dengan pupuk organik dan pupuk anorganik yaitu: pupuk organik (pupuk alam) yaitu pupuk yang tidak dibuat di pabrik, pupuk organik juga dicirikan dengan kelarutan unsur haranya yang rendah di dalam tanah. Biasanya penggunaan pupuk ini ditujukan untuk memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Meskipun unsur hara rendah, akan tetapi bila sifat fisik telah diperbaiki maka sifat kimianyapun bias berubah: contoh: pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, Night soil (pupuk kotoran). Pupuk alam mengndung humus.
Sedangkan yang dimaksud pupuk anorganik (pupuk buatan) yaitu yang dibuat dipabrik. Umumnya kandungan unsure hara dan kelarutannya tinggi. Berguna untuk memperbaiki sifat kimi tanah, misalnya: urea, TSP, DAP,dll. Sebagaimana kita ketahui, bahwa pada umumnya tanaman itu mempunyai jaringan-jaringan dan memerlikan enzim-enzim .
Jaringn-jaringan dibangun dari karbohidrat-karbohidrat, lemak-lemak, protein-protein dan nukleoprotein, sedangkan enzim-enzim ialah untuk memungkinkanjaringan-jaringan tersebut berfungsi. Jaringn seperti misalnya dengan:karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, fosfor dan belerang. Untuk pembentukan enzim-enzim diperlukan walaupun sangat minim unser-unsur: besi, mangan, seng, tembaga, boron, molibdinum serta kadang-kadang pula kobalt (Co). sedangkan untuk keperluan-keperluan lainnya diperlukan oleh tanaman unsur-unsur: Kalium, Magnesium, Kalsium serta kadang-kadang Natrium, Klor dan unsur-unsur elektrolit lainnya . unsur-unsur seperti: Silkia,dan Aluminium kemungkinan besar diperlukan oleh jaringan tanaman. Dalam hal ini fungsinya tidak begitu jelas kecuali unsur-unsur Karbon, Hydrogen, dan Oksigen (C,H,O). Unsur-unsur yang diperlukan tanaman diserap diperoleh tanaman dari udara dan air. Unsur Nitrogen berasal dari ion-ion amonium dan nitrat, terutama dari pemupukan selain dari fiksasi Nitrogen udara.
Oleh kerena itu¸ seiring dengan berjalannya waktu dan terus menerusnya dipakai unsur-unsur hara yang terdapat di dalam tanah oleh tanaman, sehingga unsur hara yang ada di dalam tanah itu sendiri sewaktu-waktu dapat berkurang dan bahkan hilang. Serta unsur-unsur hara tersebut harus dikembalikan lagi ke tanah dengan cara pemupukan untuk kebutuhan tumbuhan selanjutnya yang sangat membutuhkan unsur-unsur hara tersebut. Sehingga kebutuhan pupuk yang sangat penting bagi petani dan tidak bias dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Jadi dalam hal ini perlunya perhatian untuk terus meningkatkan produksi pupuk bersubsidi yang akan disalurkan kepada masyarakat, khususnya para petani yang berada di pedesaan dan umumnya seluruh petani di Indonesia yang sangat membutuhkan pupuk untuk kelangsungan hidup tanaman pertanian mereka dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah petani. Yang akan secara langsung berdampak pada peningkatan hasil pertanian serta produksi pertanian. Di sini perlu ditegaskan lagi bahwa pupuk bersubsidi sangat di butuhkan oleh para petani, mengingat saat ini pupuk bersubsidi dari tahun ke tahun terus meningkat, sehingga petani tidak dapat membeli pupuk bersubsidi yang kualitasnya lebih baik dan kualitas pupuk sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
8. Meminimalkan Impor Hasil Pertanian
Upaya yang penting dilakukan juga adalah meminimalkan impor hasil pertanian dari luar negeri, karena hasil pertanian impor cenderung harganya lebih murah dibandingkan harga hasil pertanian lokal yang dapat menyebabkan menurunnya daya beli atau minat masyarakat dalam membeli maupun mengkonsumsi hasil pertanian lokal. Padahal dilihat dari cita rasa maupun kualitas hasil pertanian lokal tidak jauh berbeda dengan hasil pertanian impor.
Dengan berkurangnya minat serta daya beli masyarakat terhadap hasil pertanian lokal dapat berdampak kurang baik terhadap penghasilan petani lokal yang sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat luas pada umumnya masyarakat Indonesia. Sehingga diharapkan pihak-pihak yang berwenang dalam menentukan kebijakan dapat memberikan keputusan yang dapat menyejahterakan petani kita dengan baik, bahwa dari hasil pertanian itulah khususnya keluarga petani menggantungkan hidup mereka, serta untuk mencerdaskan anak bangsa yang akan menjadi penerus dan tonggak berdirinya suatu masyarakat yang memiliki dayasaing yang tinggi dan dapat menghasilkan benih atau varietas unggul, ketika petani serta masyarakat menengah kebawah dapat disejahterakan dengan upaya-upaya yang telah dilakukan kemarin hingga saat ini.
9. Harga Hasil Pertanian Lebih Ditingkatkan
Mengingat saat ini harga hasil pertanian sedang dalam keadaan kurang normal, khususnya padi yang menjadi sumber serta
makanan pokok masyarakat Indonesia, harga padi saat ini di lapangan sedang mengalami kemerosotan harga yang tidak sesuai dengan pengeluaran petani saat ini, mulai dari harga benih yang berkualitas terus meningkat, harga pupuk bersubsidi yang harganya mahal dan sulit didapatkan oleh para petani. Sedangkan harga kebutuhan pokok seperti beras dan bahan pokok lainnya terus mengalami kenaikan harga di pasaran yang menyebabkan keluarga petani dan masyarakat menengah kebawah menjadi sulit menjangkau bahan makanan pokok yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan gizi yang sangat penting, untuk melakukan berbagai aktifitas dalam menopang kehidupan mereka. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghasialan keluarga petani yaitu mengoptimalkan harga beli hasil pertanian dilapangan sesuai dengan biaya yang di keluarkan petani serta diharapkan harga benih yang berkualitas dan harga pupuk juga dapat di optimalkan sedemikian rupa, sehingga petani dapat menjangkau harga bahan pokok yang sangat dibutuhkan seperti beras dan bahan pokok lainnya.
Sehingga dalam hal ini dengan meningkatnya hasil produksi pertanian, pada umumnya keluarga petani yang berada di daerah pedesaan dapat meningkatkan pemenuhan gizi dengan baik. Pemenuhan gizi masyarakat menengah ke bawah dapat terpenuhi dengan harga pangan yang relative murah dan dapat dijangkau serta memiliki kualitas yang baik. Memiliki kandungan gizi yang masih utuh, sehingga makanan yang dikonsumsi tidak hanya membuat kenyang akan tetapi memiliki nilai gizi yang tinggi, dan dapat memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh.
Harga kebutuhan pokok yang relative murah sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizinya, seperti mengupayakan harga padi tetap stabil. Karena padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusi, karena padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi energy.oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 kalori. Apabila kebutuhan tersebut disetarakan dengan beras, maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. beras mengandung zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Di samping itu bers mengandung beberpa unsure mineral, antara lain: calsium, magnesium, sodium, fospor, dan lain sebagainya.
Berdasarkan penelitian, dapat diketahui susunan atau komposisi zat makanan yang terkandung pada beras, yakni seperti yang dicantumkan oleh Platt, Kikk dan Williams, Rosedale. Para pakar ini mengelompokkan berdasarkan dua perlakuan, yaitu komposisi zat makanan pada buah padi pecah kulit, dan perlakuan kedua adalah padi hasil gilingan.
SOAL NOMOR 4
4). Jelaskan dampak kegiatan keuangan mikro dalam pengentasan kemiskinan!
Jawab :
Abstrak Islam memandang kemiskinan adalah masalah struktural, karena Allah telah menjamin rizki setiap makhluk yang telah, sedang, dan akan diciptakannya (QS 30:40; QS 11:6) dan pada saat yang sama Islam telah menutup peluang bagi kemiskinan kultural dengan memberi kewajiban mencari nafkah bagi setiap individu (QS 67:15). Setiap makhluk memiliki rizki-nya masing-masing (QS 29:60) dan mereka tidak akan kelaparan (QS 20: 118-119). Namun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penduduk miskin pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 persen). Sementara ketimpangan yang diukur dengan Gini Rasio pada Maret 2015 tercatat sebesar 0,41. Karena kemiskinan adalah masalah struktural, maka strategi pengentasannya pun harus sistematis, komprehensif dan instutusional. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk pengentasan kemiskinan.
Lembaga Keuangan Mikro (Micro Finance/Micro Credit) adalah lembaga yang telah terbukti efektif mengatasi kemiskinan di semua Negara berkembang, termasuk di Indonesia. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ummat yang sebagian besar hidup melalui UMKM selama ini tersekat oleh sebuah hal mendasar dari dunia perbankan yaitu ―bankabe‖, karena perbankan harus menjalankan azas kehati-hatian (prudential banking) dalam melepas kredit pada nasabahnya.
UMKM yang secara umum tidak bankable, mengalami kesulitan dalam mengakses kredit/pembiayaan dan jasa layanan lainnya dari perbankan. Maka sebuah pola harus dibangun untuk menghapus sekat antara dunia perbankan yang menerapkan prudential banking dengan dunia UMKM yang membutuhkan suntikan permodalan. Penghapusan sekat itu dapat dijembatani dengan menerapkan keuangan inklusif syariah (Sharia Financial Inclusion).
Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah analisis deskriptif. Penggunaan metode analisis deskriptif memungkinkan penulis menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik pemberdayaan ummat melalui inklusi keuangan syariah (sharia financial inclusion) dalam pengentasan kemiskinan dan kebodohan.
Posting Komentar untuk " Jawaban Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Di Indonesia"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.